get app
inews
Aa Text
Read Next : Jelang Lengser, Migrant Watch Ingatkan Presiden Jokowi Nyawa TKI Susanti yang Hadapi Eksekusi Mati

Simak Hasil Pertemuan Jokowi dan PM Jepang di Istana Bogor

Sabtu, 30 April 2022 | 07:49 WIB
header img
Presiden Jokowi saat bertemu PM Jepang Fumio Kishida di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat, (29/4). Foto: istimewa

BOGOR, iNews.id - Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida berkunjung ke Indonesia, Jumat (29/4). Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut hangat kedatangan mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang itu di Istana Kepresidenan Bogor.

Pertemuan itu menghasilkan beberapa kesepakatan, mulai dari kerjasama di bidang perdagangan, otomotif, infrastruktur hingga pada sektor perikanan  serta energi.

Menurut Jokowi, kehadiran Kishida menandakan terjaganya komitmen untuk terus bersinergi memperkokoh hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang.

"Perdana Menteri Kishida, selamat datang kembali ke Indonesia, merupakan kehormatan bagi saya untuk menerima kunjungan Yang Mulia dan delegasi. Kehadiran Yang Mulia menjelang akhir bulan puasa memberikan semangat baru bagi kita untuk bekerja sama bagi pemulihan ekonomi di tengah situasi dunia yang sangat kompleks," ujarnya Jokowi dalam pernyataan pers bersama PM Jepang, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/4).

Jokowi mengaku, pertemuan keduanya membahas sejumlah hal kerja sama bilateral hingga berbagai isu dunia, termasuk KTT G20. Tak hanya itu, mereka sepakat untuk meningkatkan kerjasama perdagangan dan investasi.

Di bidang perdagangan, sambung dia, kami akan mengintensifkan negosiasi IJEPA (Indonesian-Japan Economic Partnership Agreement) dan mengurangi hambatan perdagangan agar lebih menguntungkan kedua negara.

"Secara khusus, saya menyampaikan permintaan pembukaan akses yang luas bagi produk pertanian dan perikanan Indonesia ke pasar Jepang,” ungkapnya.

Di bidang investasi, Kepala Negara menyambut baik ekspansi perusahaan otomotif Jepang seperti Toyota dan Mitsubishi yang akan menjadikan Indonesia sebagai hub otomotif untuk kawasan.

“Tapi, saya juga berharap adanya tambahan investasi baru Jepang di bidang lain, terutama energi, industri semen, teknologi pertanian, dan kesehatan, dan menjadikan Indonesia menjadi bagian penting dari global supply chain industri asal Jepang,” kata Jokowi.

Di bidang infrastruktur, Jokowi menyambut baik kelanjutan proyek Pelabuhan Patimban fase 1 tahap 2 serta penyelesaian proyek infrastruktur yang sudah berjalan, seperti Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transportation/ MRT) Jakarta.

"Ke depannya, Indonesia mengharapkan partisipasi Jepang pada proyek-proyek infrastruktur seperti di Ibu Kota Nusantara dan juga untuk Ambon Port,” harapnya.

Sedangkan pada sektor kelautan dan perikanan, Jokowi mengapresiasi terlibatnya Jepang dalam pembangunan sentra kelautan dan perikanan di Natuna dan Biak yang telah selesai. Dia juga menyambut baik komitmen Jepang dalam pembangunan sentra-sentra serupa di Sabang, Moa dan Saumlaki serta Morotai.

Sementara di sektor energi dan lingkungan hidup, Jokowi mengharapkan percepatan tindak lanjut kerja sama transisi energi melalui investasi energi baru terbarukan (EBT). Seperti hidrogen, biomassa, dan metanol, serta finalisasi dan implementasi nota kesepahaman atau MoU kerja sama lingkungan hidup.

Untuk sektor ketenagakerjaan adanya penguatan kerja sama pelatihan pekerja migran dan potensi pekerja Indonesia mengisi lapangan kerja di Jepang

“Di sektor ketenagakerjaan, saya menekankan tentang potensi besar pekerja migran Indonesia untuk mengisi lowongan kerja di Jepang. Penguatan kerja sama pelatihan bagi calon pekerja migran Indonesia harus kita kerjakan bersama-sama,” beber Presiden.

Kedua Kepala Negara itu juga menyoroti sejumlah isu global yang mempengaruhi kondisi negara. Seperti perang antara Rusia dan Ukraina. Menurut Jokowi, perang tersebut harus dihentikan dan meminta semua negara menghormati kedaulatan dan integritas negara lain secara konsisten.

"Perang Ukraina harus dihentikan dan kita sepakat ciptakan situasi kondusif agar perundingan dan solusi daman tercapai. Sejauh ini kita sudah melakukan pembicaraan dengan kepala negara lain. Perang harus dihentikan dan solusi damai harus dicapai. Dunia harus bekerja sama mengatasi dampak perang baik kemanusiaan dan dampak perekonomian," pungkasnya.

Editor : Hilman Hilmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut