KOTA BOGOR, iNews.id - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas akan dilaksanakan di 3 sekolah di Kota Bogor pada hari ini Selasa 28 Oktoner 2021.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, simulasi ini sebagai langkah mematangkan rencana PTM serentak awal pekan depan. Pada dasarnya, Pemkot Bogor sempat menunda karena ingin memastikan kesiapan protokol kesehatan dan lainnya.
Adapun ketiga sekloah yang melakukan PTM terbatas hari ini yakni SMPN 5, SMP PGRI 5 dan Boarding School Bintang Pelajar.
"Penundaan PTM didasarkan prinsip kehati-hatian dan betul-betul bisa tetap dibuktikan di lapangan dengan sistem surveilans yang kuat dan berjalan," kata Bima, dalam keterangannya yang dikutip Selasa (28/9/2021).
Saat ini, lanjut Bima, berdasarkan kondisi yang berkembang terkait PTM, ada opini yang tidak tepat mengenai penamaan klaster di sekolah. Padahal, belum tentu terpapar di sekolah saat PTM atau bisa juga karena akumulasi dari kasus-kasus lama.
"Karena itu dibutuhkan sistem surveilans yang betul kuat dan komunikasi yang terjalin pun harus canggih dengan melibatkan semua pihak terkait, mulai dari sekolah, guru, pengawas hingga komite," tegasnya.
Selain itu, Bima meminta langkah-langkah antisipasi dipersiapkan. Jika ada anak yang tidak masuk satu hari, sistem langsung bekerja proaktif mengecek kesehatan dan diswab oleh Dinkes atau Puskesmas.
"Jika hasilnya positif (Covid-19), cek kontak erat dan kelasnya dihentikan dulu. Menurut saya ini kuncinya dan surveilans ini harus memastikannya, apakah dari sekolah atau bukan," ungkap Bima. Baca: Mulai Hari Ini, 5 Sekolah di Kepulauan Seribu Gelar PTM Terbatas Tahap II
Sementara itu, Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi menambahkan, pada intinya sekolah harus memiliki kesiapan sesuai dengan aturan yang tertuang dalam SKB 4 menteri. Hanya sekolah yang terverifikasi faktual yang akan melaksanakan PTM terbatas.
"Tidak semua sekolah dikabulkan verifikasi faktualnya dan ini menjadi masukkan bagi Satgas Covid-19 Kota Bogor dalam mengambil keputusan," ucap Hanafi. Dari seluruh SMP di Kota Bogor, hanya 43 SMP yang akan menerapkan PTM terbatas tahap pertama pada 4 Oktober 2021.
Durasi pembelajaran selama 3 jam, mulai pukul 07.30 atau 08.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB.Selanjutnya, kapasitas maksimal dibatasi 50 persen dan harus mendapatkan izin dari komite sekolah serta orang tua siswa. Kemudian pada tahap kedua, ada 26 SMP yang akan melaksanakan PTM terbatas.
Kemudian, pelaksanaan tes swab antigen harus rutin dilakukan sepekan sekali. Tujuannya bukan hanya sekedar untuk mengidentifikasi, tetapi juga agar para siswa dan pihak sekolah lebih hati-hati.
Bima pun menugaskan para direktur vaksin bergerak, memonitor dan mengecek, baik ketika di kelas maupun saat jam PTM selesai berkoordinasi dengan aparatur wilayah dan Puskesmas serta pihak terkait."Patroli juga harus siaga, bergerak dan memutar. Minggu pertama penerapan PTM ini penting," pintanya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta