Ia menambahkan, untuk menyelamatkan bumi yang semakin kritis, sejumlah langkah strategis konservasi perlu diambil meliputi perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan bumi secara bijak.
"Penyelamatan bumi yang kian kritis ini, berbagai negara harus melakukan strategi konservasi tak terkecui Indonesia, meliputi perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan bumi secara bijak. Kegiatan penyelamatan lungkungan dengan cara tersebut cukup berhasil. Hingga saat ini Indonesia telah menetapkan kawasan konservasi seluas 27 juta hektar. Namun stragegi pemanfaatannya harus mengalami perubahan melalui eco-innovation," ujarnya.
Sementara itu, Pakar yang juga Guru Besar IPB University lainnya Prof. Damayanti, menitikberatkan ketusakan lingkungan pada aspek biodiversity loss yang semakin menghebat. Menurutnya, hilangnya hewan hewan penyerbuk (lebah, burung, kelelawar, serangga serangga lainnya) yang akan mempengaruhi ketahanan pangan. Sebagai catatan lebih dari 75% tanaman pangan disebuki oleh hewan penyerbuk.
Lebih jauh katanya, di beberapa negara Eropa dan Amerika ditemukan fakta penurunan populasi lebah yang dikenal dengan Global Pollinator Decline. Sementara di Indonesia, salah satu kejadian penting pertanda kerusakan lingkungan yaitu meledaknya hama belalang kembara di Sumba Timur. Jutaan hama belalang kembara telah merusakan tanaman di Sumba Timur dan mulai bergerak ke Sumba Tengah hingga Sumba Barat Daya.
Editor : Furqon Munawar