Sjafrie yang malang melintang di Korps Baret Merah Kopassus mengatakan, setelah satu jam perjalanan dari Bandara Kroasia. Soeharto akhirnya tiba di Bandara Bosnia.
Namun, saat sampai di Bosnia, Soeharto menolak menggunakan rompi antipeluru yang sudah dipersiapkan. Bahkan, Soeharto meminta Sjafrie untuk membawakan rompi antipeluru tersebut. ”Eh Sjafrie, itu rompi kamu cangking (jinjing) saja," kata Sjafrie menirukan ucapan Soeharto.
Sjafrie yang malang melintang di Korps Baret Merah Kopassus mengatakan, setelah satu jam perjalanan dari Bandara Kroasia. Soeharto akhirnya tiba di Bandara Bosnia.
Namun, saat sampai di Bosnia, Soeharto menolak menggunakan rompi antipeluru yang sudah dipersiapkan. Bahkan, Soeharto meminta Sjafrie untuk membawakan rompi antipeluru tersebut. ”Eh Sjafrie, itu rompi kamu cangking (jinjing) saja," kata Sjafrie menirukan ucapan Soeharto.
Sikap Soeharto yang terbilang nekat itu membuat dirinya kebingungan. Suasana pun semakin mencekam lantaran, suara dentuman meriam dan desingan peluru terdengar sangat jelas.
Sjafrie pun mempunyai ide, dan segera meminjam jas dan peci hitam yang sama persis dengan yang dipakai Soeharto untuk mengelabui para sniper yang ada di sekitarnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait