“Faktanya, menyangkut anak-anak, konten apa pun yang dibagikan harus disaring dengan hati-hati agar pikiran yang mudah terpengaruh tidak terganggu secara tidak perlu,” katanya.
Dia mengatakan bahwa berbagi video eksplisit dengan anak-anak adalah pelanggaran di bawah Undang-Undang Pelanggaran Seksual Terhadap Anak 2017, dan bahwa pemerintah tidak dapat meremehkan beratnya masalah ini.
“Kami telah dibuat untuk memahami bahwa insiden tersebut dapat disebabkan oleh orang luar yang memperoleh tautan rapat dan oleh karena itu mengakses kelas untuk membagikan konten yang tidak pantas," ujarnya.
“Kementerian Pendidikan harus menggunakan semua sumber daya dan keahlian yang diperlukan dalam kementerian untuk memastikan keamanan siswa di kelas online dan untuk bekerja pada metode yang dapat memastikan konten yang dibagikan di platform Google Meet aman serta untuk mengembangkan SOP atau pedoman yang akan membantu melindungi platform online agar tidak dibajak atau diretas,” katanya.
Beberapa kantor berita melaporkan insiden itu terjadi kemarin di sebuah sekolah menengah yang tidak disebutkan namanya di Kuala Lumpur.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait