"Beberapa minggu mereka datang, tidak terlihat burung-burung datang ke bandara," ujar Yvonne Versteg, Schiphol Flora and Fauna.
Sementara dalam penelitian berjudul Unrecognized threat to global soil carbon by a widespread invasice species menyebutkan bahwa babi merupakan salah satu hewan invasif yang bisa membongkar tanah dengan sangat besar untuk mencari makan.
"Babi itu seperti traktof yang tengah membajak ladang. Mereka membalik-balikkan tanah untuk mencari makanan," kata Dr Christopher O'Bryan, peneliti dari University of Queensland.
Dalam pemetaan yang mereka lakukan diketahui babi bisa menggali tanah hingga seluas 36.000 hingga 124.000 kilometer per segi.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait