Namun dibalik itu semua, kehidupan Jess sangat sulit. Pasalnya saat masih muda, ia harus terpisah dengan James yang merupakan saudara satu-satunya. Masing-masing diasuh oleh orang tua angkat yang berbeda.
Orang tua angkat Jess kala itu berbeda keyakinan, dan Jess memutuskan untuk tidak ikut ke tempat ibadah orang tua angkatnya itu. "Saya hilang kontak dengan Tuhan. Tapi masih tetap merasa takut kepada Tuhan," jelas Jess.
Sementara James masih tetap menjadi seorang muslim. Jess yang tidak mengetahui tentang islam, namun ia tetap menerima kehadiran James karena saudaranya. Jess menyebut, beberapa tahun kemudian keluarganya satu persatu menjadi mualaf.
Jess pun menerima kehadiran keluarganya yang kini beragama islam. Suatu hari saat Jess hidup mandiri dan terpisah dari keluarga angkatnya. Ia mengaku setelah itu kehilangan arah, karena tidak tahu harus bagaimana.
Jess kemudian hatinya luluh dan memutuskan untuk menjadi mualaf. "Saya akhirnya luluh dan mulai menangis. Ajari saya (islam) lebih banyak," tandasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait