Ketatnya Pendidikan Pasukan Katak Kopassus, dari 30 Siswa hanya 6 Persen yang Lulus

Tim iNews.id
Kopassus dikenal sebagai pasukan hebat yang memiliki kemampuan istimewa, salah satunya menyelam tanpa alat. (kopassus.mil.id)

KOPASSUS pasukan elite TNI AD ini bukan hanya memahami pertempuran darat layaknya kualifikasi pasukan komando di negara manapun juga.

Kopasuss juga memiliki keistimewaan lainnya yakni unit Pasukan Katak (Paska) Kopasuss. Prajurit khusus baret ini juga punya kemampuan selam militer.

Soal masa pendidikannya jangan ditanya soal ketatnya. Saking ketatnya hanya beberapa saja yang mampu menyelesaikan. 

Kapten Inf Wayan Nantra yang diberi tugas mengelola kolam Tribuana bekerja sama dengan Mares, dikutip iNews.id dari buku Kopassus untuk Indonesia menyebutkan, Kopassus memiliki 40 personel Paska di Desatasemen Pasuka Katak (Den Paska) Satuan 81. 

Semuanya sudah memiliki kualifikasi khusus dan memegang lisensi penyelam militer.

Selain melakukan latihan di kolam ini, latihan Paska juga dilakukan di danau dan laut lepas.  Tidak mudah menjadi Paska Kopassus. Seorang prajurit harus mengikuti pendidikan  yang berlangsung ketat selama tiga hingga empat bulan. 

Dari pendidikan ini, semuanya juga belum tentu lulus. Hanya yang terbaik yang akhirnya menjadi Paska Kopassus. "Dari 30 orang siswa, biasanya hanya 6-7 persen saja yang lulus pendidikan," kata Wayan.    

Keahlian prajurit sebagai pasukan katak ini menambah daftar penyebab Kopassus disegani militer di negara-negara lain. 

Seorang Paska Kopassus bahkan ada yang mampu bertahan selama 2 menit 30 detik tanpa alat di kolam terdalam se-Asia Tenggara. 

Selam militer adalah kemampuan yang wajib dikuasai dikuasai pasukan khusus. Untuk berlatih, Kopassus memiliki kolam Tribuana yang merupakan kolam berkedalaman 16 meter. Kolam ini berada di kompleks Kopassus, Cijantung berdekatan dengan kolam renang Tirta Yudha. 

"Kolam ini terdalam se-Asia Tenggara dengan ukuran 21 meter x 15 meter," kata Kapten Inf Wayan Nantra yang diberi tugas mengelola kolam Tribuana bekerja sama dengan Mares, dikutip iNews.id dari buku Kopassus untuk Indonesia. 

Kapten Inf Wayan mengatakan, kedalaman kolam tersebut berurutan, mulai dari 5 meter, 10 meter, sampai 16 meter. Sejauh ini, penyelam Kopasssus telah mampu mencatat rekor terlama bertahan di kolam tanpa alat.  

"Rekor penyelam Kopassus bisa bertahan 2 menit 30 detik tanpa menggunakan alat di dalam kolam selam tersebut," kata Kapten Inf Wayan Nantra.  

Kolam di kompleks Kopassus, Cijantung ini tak hanya digunakan Kopassus. Beberapa kelompok selam juga menggunakan fasilitas tersebut dengan izin khusus. 

Kompleks Tribuana Dive Center juga dilengkapi dengan kamar dekompresi atau decompression chamber untuk keselamatan para penyelam. Selain itu, ada fasilitas untuk simulasi operasi di laut dan perairan. Contohnya keberadaan sebuah platform yang menyerupai skid helikopter sebagai tempat simulasi Paska diterjunkan dari helikopter ke perairan untuk menjalankan misi. 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network