Otto Iskandardinata, Si Jalak Harupat Diculik Kelompok Laskar Hitam Jasadnya Ditemukan di Pantai

Agus Warsudi
Otto Iskandardinata Pahlawan Nasional Perintis Kemerdekaan dijuluki Si Jalak Harupat. Dalam bahasa Sunda, Si Jalak Harupat berarti ayam jantan yang gagah, pemberani, dan bersuara lantang saat berkokok. (Foto: Dok/Ist)

Selama aktif di Budi Utomo, aktivitas Otto menjadi perhatian kolonial Belanda. Pertemuan-pertemuan yang kerap digelar di rumahnya kerap diintai oleh intel Belanda.

Nama Otto pun kian dikenal di kalangan aktivis pergerakan sehingga membuat khawatir Belanda. Akhirnya, pada 1928, Otto dipindah ke Jakarta. Namun sebelum meninggalkan Pekalongan, Otto sempat memprakarsai berdirinya Sekolah Kartini.

Di Jakarta, Otto bekerja sebagai guru Muhammadiyah dan tetap giat beraktivitas di organisasi pergerakan politik. Selain Budi Utomo, Otto juga aktif pada organisasi budaya Sunda bernama Paguyuban Pasundan.

Di organisasi yang bergerak di bidang pendidikan, sosial-budaya, politik, ekonomi, kepemudaan, dan pemberdayaan perempuan itu, Otto menjabar Sekretaris Pengurus Besar Paguyuban Pasundan pada 1928 dan Ketua Umum Paguyuban Pasundan periode 1929-1942.

Di bawah kepemimpinan Otto, Paguyuban Pasundan berkembang pesat. Sekolah dasar hingga menengah atas didirikan. Bahkan, Paguyuban Pasundan mampu mendirikan Bank Pasundan.

Meskipun sibuk membesarkan Paguyuban Pasundan, Otto juga aktif sebagai anggota Permufakatan Partai-Partai Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI). Dalam di Surabaya pada 1932, Otto terpilih sebagai Sekertaris PPPKI. Saat itu, PPPKI diketuai oleh Muhammad Husni (MH) Thamrin.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network