Honesti mengulas, pandemi memang mengubah semuanya. Termasuk tatanan hidup masyarakat termasuk bidang kesehatannya. Dulu, Indonesia masih kesulitan untuk mengidentifikasi masalah Kesehatan. Sebab, tidak memiliki data dan angka pasti.
"Dengan digitalisasi, Bio Farma bisa mendistribusikan 400 juta dosis vaksin, ke 17 ribu pulau di Indonesia secara realtime, by name, by address hingga kapan vaksin tersebut disuntikkan ke penerima," papar Honesti.
Hal ini menjadi bukti, jika Bio Farma tidak hanya sekuat tenaga mendistribusikan vaksin tapi juga menyajikan data yang lengkap ke pemerintah dalam pendataan Kesehatan penduduk Indonesia.
Sementara itu, Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma, Soleh Ayubi menyampaikan bahwa kerjasama yang dijalin dengan GS1 sejalan dengan objektif Bio Farma untuk semakin berperan dalam industri global healthcare.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait