"Sehingga memerlukan perhatian kita bersama-sama. Sehingga penting untuk diperkenalkan kepada anak didik sejak dini, untuk melestarikan bahasa Sunda," terangnya.
Selanjutnya, Kasi Kurikulum Disdik Kabupaten Bogor, Roni Kusmaya menambahkan, bahwa konsep kurikulum merdeka itu berfokus kepada ketiga eksistensi, yang pertama kaitan dengan literasi dan modernisasi. Kedua kebebasan kepada peserta didik dan ketiga kebebasan mengajar kepada guru.
Sekda Kabupaten Bogor, Burhanuddin foto bersama para peserta usai membuka Workshop Seni Sastra dan Budaya di Cisarua. (Foto : iNewsBogor.id/ist.)
"Kita sudah melaksanakan kurikulum muatan lokal berbasis bahasa Sunda ini sesuai dengan program dari Pancakarsa, berkaitan dengan Bogor Berkeadaban. Hanya mungkin berbeda dengan konteksnya yang diajarkan bukan pelajaran Bahasa Sunda tetapi kuat kaitannya dengan pengenalan. Seperti cara membaca dan kosa kata Sunda," pungkasnya.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait