Galih menjelaskan bahwa dengan pemberlakukan dua arah di pusat kota akan mengurangi potensi kepadatan lalu lintas yang pada rekayasa lalu lintas dampak revitaliasi Jembatan Otista pertama berada di Simpang Sukasari, pintu kelur Tol Bogor dan Simpang Jambu Dua dan pintu keluar Tol BORR.
Potensi titik kepadatan berada di persimpangan pusat-pusat aktivitas masyarakat seperti arah Stasiun Bogor, Mal BTM, Pasar Bogor dan Suryakencana.
Waktu pengerjaan pembangunan Jembatan Otista berlangsung selama lebih kurang 7,5 bulan mulai 1 Mei-8 Desember 2023.
Kasatlantas Polresta Bogor Kota dan jajaran saat bersiap memantau kembali diberlakukannya sistem rute dua arah di eks-SSA Kota Bogor. Foto: iNewsBogor.id/Ifan JS
Satlantas Polresta Bogor Kota, akan menempatkan "Petugas Tanya Rute" di setiap titik-titik persimpangann agar masyarakat yang masih kebingunan arah untuk sampai tujuan pada awal pemberlakuan dua arah pusat kota ini mendapatkan petunjuk.
Galih mengimbau, sebaiknya masyarakat mengantisipasti jam-jam padat arus lalu lintas, di antaranya pukul 6.00-8.00 WIB dan pukul 16.00-18.00 WIB yang banyak digunakan untuk pergi dan pulang sekolah serta kerja.
"Mulai besok pagi, kepadatan (lalu lintas kendaraan) akan ada di (eks) seputaran SSA ini. Kami mengimbau, kepada masyarakat, khususnya warga Bogor untuk mengatur waktu, memilih rute terbaik, sehingga terhindar dari kepadatan-kepadatan (lalu lintas) esok hari," imbaunya.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait