Sehingga, meskipun terdapat penurunan Kinerja di tahun 2022, namun apabila aktivitas terkait Covid dikecualikan, kinerja Bio Farma di tahun 2022 lebih baik dari 2021.
Lebih lanjut Soleh Ayubi melanjutkan bahwa selain menjadi bagian penting dari upaya ketahanan kesehatan nasional, Biofarma juga akan terus berkontribusi secara signifikan dalam inisiatif global untuk melakukan eradikasi penyakit menular berbahaya seperti Polio, Measles, dan Tuberculosis.
Kerjasama dengan partner global seperti Bill & Melinda Gates Foundation, GAVI, CEPI, Unicef, WHO, dan berbagai pihak global terus diperkuat. Dengan mengintegrasikan seluruh kompetensi dan fungsi yang dimiliki, memaksimalkan kemampuan untuk berinovasi, dan berkolaborasi dengan partner global, maka Bio Farma tetap optimistis untuk mempersiapkan program-program transformasi sebagai bagian roadmap bagi pengembangan BUMN Farmasi menjadi salah satu Leading End-to-End Healthcare Company kelas dunia.
"Transformasi tersebut sudah dimulai dari R&D, kemudian bisnis manufaktur, distribusi, sampai ke ritel dan layanan dengan didukung teknologi digital. Dengan melakukan berbagai corporate actions dan global partnership, Bio Farma akan meluncurkan setidaknya 10 produk unggulan baru dalam waktu 5 tahun ke depan dalam upaya meningkatkan market share dan ekspansi pasar global. Di saat yang sama, Biofarma juga akan melakukan transformasi layanan untuk customer experience yang ekselen, serta memperluas cakupan dari layanan tersebut agar masyarakat Indonesia mendapatkan akses layanan kesehatan terbaik, terintegrasi, dan affordable," tandasnya.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait