MALANG, iNewsBogor.id - Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan (LPKP) Jawa Timur menggandeng Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang yang tergabung dalam CANDIKALA Team, menggelar aksi sosial peduli pada pendidikan anak, melibatkan para siswa kelas 7 dan 8 SMPN 2 Dau Satu Atap dan anak-anak dari LPAN Griya Baca Kota Malang. Kegiatan berlangsung selama 3 (tiga) di SMPN 2 Dau Satu Atap dan Alun-Alun Kota Malang, Tanggal 20, 21, dan 25 Juni 2023.
Kegiatan digelar sebagai respon penanggulangan masalah sosial pada anak, khususnya isu Pekerja Anak, tujuannya memotivasi anak-anak yang resisten terlibat masalah sosial agar tetap memiliki motivasi belajar di usia mereka saat ini.
Turut berpartisipasi sebagai relawan lainnya dalam kegiatan tersebut, sejumlah mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Kota Malang, antara lain Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Islam Malang (UNISMA), Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang), dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). serta anggota dari Komunitas Kelas Inspirasi Malang.
Adapun kegiatan Aksi Peduli Sosial Pada Pendidikan Anak selama 2 (dua) hari pertama tanggal 20 dan 21 Juni 2023 rangkaian kegiatan, meliputi: Rangsangan untuk Mewujudkan Cita-Cita, Melatih Public Speaking, Melatih Daya Ingat dengan Pelestarian Budaya Membaca, Tes Pengetahuan Umum, dan Melestarikan Permainan Tradisional.
Seorang siswa SMPN 2 Dau Satu Atap, peserta Aksi Sosial Pendidikan pada Anak kerjasama LPKP Jatim dan CANDIKALA Team. (Foto : Istimewa)
Di sesi kegiatan rangsangan untuk mewujudkan cita-cita, peserta diberikan materi mengajak mereka berdiskusi interaktif tentang pentingnya memiliki cita-cita yang dapat memotivasi mereka untuk tetap terus belajar dan bermanfaat di kemudian hari.
Salah seorang pemateri, Annisa Maharani Solihah, berhasil merangsang anak-anak memaparkan cita-cita yang ingin mereka raih seraya menjelaskan rangkaian proses yang harus mereka jalani agar keinginan tersebut dapat terwujud lewat tulisan dalam bentuk essay.
Sementara itu, perwakilan siswa SMPN 2 Dau Satu Atap, Bimbim memaparkan keinginannya menjadi guru di masa depan. Kelak Ia berharap dapat memberikan akses pendidikan kepada generasi mendatang agar dapat menghindari pengaruh budaya asing yang beresiko menghancurkan jiwa nasionalisme pemuda di masa depan.
Beberapa siswa lain juga memaparkan keinginannya untuk tetap melanjutkan pendidikan pada jenjang perguruan tinggi demi mewujudkan cita-cita yang saat ini mereka miliki.
“Memang pada usia mereka saat ini, penting hukumnya dibekali ilmu-ilmu pengetahuan yang dapat memfasilitasi adik-adik untuk memiliki rangsangan cita-cita yang kemudian secara otomatis dapat mereka kemas dalam bentuk motivasi belajar karena pada dasarnya setiap anak memang telah mendapatkan hak pemenuhan pendidikan wajib 12 tahun oleh pemerintah.”, ujar Ketua Panitia Kegiatan, Dhivanni Estina.
Suasana interaktif para sisiwa SMPN 2 Dau Satu Atap saat mengikuti materi dalam kegiatan aksi sosial pendidikan pada anak. (Foto : Istimewa)
Satu hari terakhir tanggal 25 Juni 2023, Aksi Sosial Peduli Pada Pendidikan Anak berlanjut menyasar anak-anak yang terlibat masalah sosial pekerja anak di LPAN Griya Baca Kota Malang.
Mereka berkumpul menjadi satu pada Alun-Alun Kota Malang yang selama ini jadi tempat mereka mengais rezeki. Anak-anak yang turut serta pada forum ini, terdiri dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PG/TK, SD. dan SMP.
Meski berbeda dibandingkan peserta yang berasal dari para siswa SMPN 2 Dau Satu Atap. Namun secara keseluruhan semangat mereka tak jauh berbeda dengan mereka yang mengikuti kegiatan di hari hari sebelumnya, saat rangkaian kegiatan dilaksanakan.
Ketua pengurus LPAN Griya Baca, Tri Wijayanti mengapresiaai kerjasama Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan (LPKP) Jatim dengan LPAN Griya Baca dalam kegiatan Aksi Sosial pada pendidikan.
"Penanggulangan isu pekerja anak memang sangat kurang mendapatkan perhatian dari banyak pihak yang mengakibatkan isu ini terus berjalan tanpa adanya bentuk pertolongan yang memadai bagi anak-anak yang terlibat. Saya berharap, kerjasama ini dapat terus berjalan dalam waktu yang lama," ujar Tri.
Crew CANDIKALA Team dan para siswa peserta Aksi Sosial Pendidikan pada Anak. (Foto : Istimewa)
Senada, Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan (LPKP) Jatim serta CANDIKALA Team selaku pelaksana, berharap lewat kegiatan ini, akan berkembang inisiatif dari generasi muda membantu menanggulangi maslah sosial pekerja anak. Anak-anak merupakan generasi emas masa depan, oleh karena itu sudah saatnya semua masyarakat ambil bagian peduli dan memperjuangkan hak anak, apa yang harus mereka dapatkan agar kelak turut bertanggung jawab lewat apa yang nantinya mereka lakukan demi mengharumkan nama bangsa.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait