JAKARTA, iNewsBogor.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan anggaran sebesar Rp492 triliun dari APBN direalisasikan untuk belanja subsidi bahan bakar minyak (BBM), pembayaran BPJS Kesehatan, hingga pupuk bagi para petani. Pemerintah juga akan meningkatkan anggaran belanja untuk bantuan sosial (bansos) bagi 21,3 juta penduduk sebesar Rp 8 triliun.
Alokasi dan realisasi anggaran ini sebagai wujud perhatian pemerintah pada masyarakat yang masuk dalam kategori miskin dan rentan.
Sri Mulyani awalnya mengungkapkan, realisasi belanja negara hingga Juni 2023 atau semester I/2023 mencapai Rp1.255,7 triliun.
Rp891,6 triliun dari angka total belanja itu merupakan belanja pemerintah pusat. Sedangkan realisasi belanja non kementerian/Lembaga (K/L) mencapai Rp492 triliun.
Ani, sapaan akrabnya, memastikan belanja non-K/L yang mencapai Rp492 triliun ini manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat. Misal, belanja untuk subsidi BBM, Kartu Prakerja, hingga subsidi pupuk bagi para petani.
“Artinya APBN sangat diandalkan bagi kelompok rentan dan miskin. Keluarga rentan dan miskin ini kita daftarkan untuk akses kesehatan, kami bayarkan Rp3,9 juta per bulan bagi 96,7 juta peserta yang dibayarkan akses BPJS kesehatannya oleh APBN,” tutur Ani saat konferensi pers APBN KITA, Senin (24/7/2023).
Ani merinci data belanja non-K/L yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.
Antara lain, menyalurkan uang dari APBN sebesar Rp42,9 triliun untuk listrik. “Artinya Rp7,1 juta per bulan kita memberikan subsidi kepada para pelanggan listrik yang selama ini tarifnya masih di bawah biaya PLN,” tuturnya.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait