Kemudian, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk subsidi kompensasi BBM sebesar Rp57,7 triliun dalam enam bulan pertama. “Artinya, setiap bulan APBN membayar Rp9,6 triliun bagi pengguna subsidi BBM,” ungkap Ani.
Kemudian, realisasi anggaran untuk program kartu Prakerja bagi 529.000 peserta mencapai Rp2,28 triliun. Lalu 9,8 juta masyarakat rentan mendapatkan bantuan program keluarga harapan (PKH) yang nilai realsiasi anggarannya senilai Rp14,7 triliun.
Selain itu, pemerintah juga merealisasikan Rp23,2 triliun untuk penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
Anggaran untuk Bansos Ditambah Rp8 Triliun
Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa realisasi anggaran untuk subsidi LPG 3 kg mencapai Rp32,5 triliun, atau setara Rp5,4 triliun per bulan untuk 3,3 juta metrik ton.
Bahkan, menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan agar realisasi anggaran untuk bantuan sosial bagi 21,3 juta masyarakat miskin dan rentan ditambah sebesar Rp 8 triliun.
“Bapak Presiden (Jokowi) telah meminta kita menambahkan lagi bantuan pangan untuk masyarakat kelompok miskin. Jadi, Oktober hingga Desember 2023 kita akan menambahkan Rp9 triliun yang akan diberikan kepada 21,3 juta keluarga atau kelompok rentan, dengan setiap keluarga mendapatkan beras 10 kg per bulan atau 30 kg dalam tiga bulan,” papar Ani.
“Ini adalah tambahan bansos yang kita rasakan perlu diperkuat pada saat guncangan dan tekanan masih kita lihat, serta pemulihan ekonomi jangan sampai meninggalkan kelompok paling rentan, yaitu kelompok miskin,” pungkasnya.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait