JAKARTA, iNewsBogor.id - Penurunan peringkat Indeks Kinerja Logistik (LPI) Indonesia pada tahun 2023 ke peringkat 63 dunia, seperti yang dilaporkan oleh Bank Dunia, disebabkan oleh kesalahan arah dalam pembangunan infrastruktur selama beberapa tahun terakhir. Meskipun pemerintah telah berinvestasi besar dalam pembangunan infrastruktur, namun biaya logistik tetap tinggi.
Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak, mengatakan bahwa mahalnya biaya logistik di dalam negeri disebabkan oleh pemerintahan Jokowi yang kurang mempertimbangkan fakta bahwa Indonesia adalah negara kepulauan. Menurutnya, Jokowi seharusnya lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur berbasis laut.
"Kenapa Pak Jokowi mengabaikan tekadnya sendiri di awal jadi presiden, bahwa visi pembangunannya berorientasi sebagai negara kepulauan, termasuk membangun tol laut," kata Amin dalam keterangan tertulis yang dikutip Kamis (27/7/2023).
Menurutnya, biaya logistik akan lebih rendah jika transportasi laut diutamakan dibandingkan transportasi darat, seperti yang terlihat pada negara-negara seperti Jepang, Taiwan, Malaysia, China, dan Thailand.
"Biaya logistik akan jauh lebih murah jika mengutamakan transportasi laut ketimbang darat. Itulah mengapa harga buah impor, ikan impor, dan lain-lain bisa lebih murah dibanding buah lokal atau produk lainnya," jelasnya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini mencontohkan bahwa pembangunan infrastruktur, seperti tol, seharusnya berbasis di pelabuhan untuk mengurangi ongkos logistik, bukan berbasis proyek seperti saat ini.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait