"Kita sangat sesalkan kenapa peristiwa memalukan ini bisa terjadi. Wajah HMI seperti ditampar oleh para demonstran yang menyampaikan aspirasi dengan cara-cara kekerasan dan tidak bermartabat seperti itu," ucap Fiqriansyah.
Fiqriansyah juga meminta pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas aktor intelektual dibalik pengrusakan fasilitas negara karena ada indikasi kuat kalau aksi demonstrasi yang dilakukan ditunggangi oleh pihak luar, termasuk oknum-oknum kader yang telah merusak fasilitas negara juga diproses hukum agar ada efek jera sehingga kedepan tak ada lagi kejadian seperti ini.
Sementara itu, Monang Marpaung, petugas keamanan yang bertugas di Kementerian Investasi menyampaikan bahwa, sebelum aksi demonstrasi dilakukan, sudah ada kesepakatan terlebih antara pihak keamanan dengan para pendemo.
"Awalnya kita sudah bersepakat kalau demonya tetap jalan tapi tidak boleh merusak fasilitas negara, tidak menyerang pribadi Pak Bahlil selaku Menteri Investasi, tidak boleh mengganggu aktivitas lalu lintas yang sedang padat karena di jam pulang kerja kantoran, dan tidak boleh bakar ban bekas karena di sekitar kantor terdapat jaringan pipa gas yang bisa memicu ledakan besar yang perlu kita hindari demi keselamatan bersama," ungkap Marpaung, petugas keamanan internal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal kepada wartawan.
Namun, lanjut Marpaung, kesepakatan itu justru dilanggar oleh mereka sendiri. Aksi mulai tak terkendali. Tidak hanya bakar ban bekas dan merusak pagar serta fasilitas lainnya, petugas keamanan pun ditendang dan dipukuli dengan brutal oleh mereka.
"Kita sesalkan kenapa aksi dengan cara-cara kekerasan bisa terjadi dan dilakukan oleh organisasi mahasiswa Islam terbesar di Indonesia," tandasnya.
Editor : Lusius Genik NVL
Artikel Terkait