Lebih lanjut MR menjelaskan, total pelaku OTK saat mengeroyok dirinya sekitar empat orang. Namun setelah dipisahkan oleh satpam dan perkelahian selesai, tak lama datang OTK lain keluar dari Zentrum dan tiba-tiba langsung memukul dirinya.
“Datang lagi satu orang tak dikenal keluar dari Zentrum tiba-tiba menghajar saya dan membenturkan kepala saya ke tembok,” jelasnya.
Tak hanya MR, DPA mengalami nasib serupa saat ia ingin melerai sang adik yang dikeroyok orang tak dikenal di THM Zentrum. Ia terdorong dan terjungkal ke tanah. Ia mengalami sobek di bagian dalam hidung sebelah kanan dan pipi di kanan bengkak.
“Tiba-tiba saya terdorong dan terkenal pukul. Saya tak mengetahui siapa yang melakukannya, karena kejadiannya begitu cepat. Semula saya ingin melerai karena tak tega MR dipukul,” ucapnya.
Sementara, dua rekan wanitanya DP dan JDK yang saat itu bersamanya tak luput dari aksi kekerasan pelaku tak dikenal tersebut. Merasa jadi korban kekerasan, selanjutnya DPA, MR, DP dan JDK kemudian membuat laporan ke Polresta Bogor Kota.
Editor : Hilman Hilmansyah
Artikel Terkait