JAKARTA, iNewsBogor.id - Dalam kancah politik dan sosial Indonesia, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) telah lama menjadi suara penting yang mewakili aspirasi dan semangat generasi muda.
Di tengah dinamika sosial-politik yang terus berubah, Bagas Kurniawan, dengan ambisi menjadi Ketua Umum Pengurus Besar (PB HMI), mengemuka dengan visi yang revitalisasi dan progresif: #HMIUNTUKINDONESIA.
"Visi ini merupakan refleksi dari pengakuan akan warisan bersejarah HMI dan juga merupakan tanggapan terhadap tantangan dan peluang masa kini dan masa depan”, terang Bagas dalam keterangan tertulis, Senin (20/11/2023).
Bagas, dengan gagasannya, tidak hanya ingin mempertahankan relevansi HMI dalam diskursus nasional tetapi juga ingin menggagas ulang peran HMI sebagai katalisator pembangunan dan kemajuan.
Menurut Bagas, HMI sebagai salah satu organisasi mahasiswa terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia, memiliki peran strategis dan potensi besar untuk berkontribusi dalam berbagai aspek pembangunan nasional.
Gagasan ini menandai titik balik di mana HMI tidak hanya dilihat sebagai entitas yang berpartisipasi dalam dialog politik atau sosial, tetapi juga sebagai pemain kunci dalam mendorong pembangunan ekonomi, pendidikan, dan keberlanjutan lingkungan.
Berikut adalah ide-ide besar yang dibawa oleh Bagas Kurniawan untuk PB HMI:
1. Refleksi dan Regenerasi HMI
Di tengah tantangan zaman yang terus berubah, Bagas menekankan kebutuhan HMI untuk merefleksikan peran dan pencapaiannya sejarah. Refleksi ini bertujuan untuk memahami bagaimana HMI bisa beradaptasi, berevolusi, dan tetap relevan.
Regenerasi, menurut Bagas, bukan hanya tentang memperbaharui kepemimpinan tetapi juga tentang merangkul ide-ide baru dan strategi yang inovatif.
2. Pemberdayaan Ekonomi: UMKM dan Ekonomi Hijau
Bagas mengidentifikasi bahwa salah satu kunci utama pembangunan ekonomi Indonesia adalah melalui pemberdayaan UMKM dan pengembangan ekonomi hijau. Fokus pada UMKM mencerminkan komitmen Bagas untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berbasis komunitas.
Sementara itu, ekonomi hijau menunjukkan kesadaran terhadap pentingnya pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
3. Menangani Isu Global dan Lokal
Gagasan Bagas mencakup wawasan yang luas tentang isu-isu global seperti kemiskinan, hegemoni ekonomi, dan politik internasional. Ini mencerminkan pemahaman bahwa HMI, dan Indonesia secara lebih luas, tidak bisa beroperasi dalam isolasi tetapi harus aktif dalam dialog dan kebijakan global.
Di sisi lain, Bagas juga fokus pada pentingnya hilirisasi industri, mengembangkan blue economy, dan menguatkan otonomi daerah, yang semua ini berkontribusi pada pertumbuhan yang holistik dan berimbang.
4. Pendidikan sebagai Kunci Pembangunan
Bagas juga menyadari pentingnya investasi dalam pendidikan, khususnya untuk anak usia dini. Pendidikan yang berkualitas dianggap sebagai fondasi untuk membangun generasi masa depan yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing.
Bagas menyadari bahwa untuk mewujudkan visi ini, HMI perlu bertransformasi dan beradaptasi dengan kondisi serta kebutuhan zaman. Hal ini melibatkan penguatan kapasitas internal organisasi, pengembangan kebijakan yang responsif terhadap isu-isu kontemporer, dan peningkatan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Visi #HMIUNTUKINDONESIA yang dibawa oleh Bagas Kurniawan merepresentasikan sebuah langkah progresif bagi HMI dan Indonesia. Dengan mengintegrasikan pendekatan yang luas, dari pembangunan ekonomi, keadilan sosial, hingga pendidikan, Bagas menggarisbawahi peran HMI sebagai agen perubahan dan pembangunan nasional.
"Menurut saya, sebagai kader HMI kita tidak hanya untuk merenungkan kejayaan masa lalunya, tetapi juga untuk terlibat aktif dan berkontribusi terhadap narasi masa depan Indonesia yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan maju," katanya.
Dengan gagasan ini, Bagas tidak hanya menyoroti pentingnya peran HMI dalam masa depan Indonesia, tetapi juga menegaskan peran penting generasi muda dalam membentuk dan menentukan arah bangsa.
Visi #HMIUNTUKINDONESIA, dalam intinya, adalah tentang menghargai sejarah sambil juga menatap ke depan, menggabungkan warisan dan inovasi untuk membentuk masa depan yang lebih cerah untuk Indonesia.
Editor : Lusius Genik NVL
Artikel Terkait