JAKARTA, iNewsBogor.id - Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Agus Subiyanto, sukses melewati serangkaian uji kelayakan dan kepatutan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ia akan dilantik menjadi Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono pada Rabu (22/11/2023).
Lewat Rapat Paripurna Ke-9 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2023-2024 di Gedung Nusantara II, Jakarta, pada Selasa (21/11/2023), DPR menyetujui pengangkatan Agus sebagai Panglima TNI. Rapat paripurna tersebut dipimpin oleh Ketua DPR Puan Maharani, dihadiri para anggota DPR baik secara luring maupun daring.
Proses persetujuan Agus sebagai Panglima TNI berjalan dengan relatif mulus. Usulan Presiden Joko Widodo disampaikan kepada DPR hanya dalam satu pekan setelah Agus dilantik sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Pada Selasa (31/10/2023), surat usulan pengangkatan Agus sebagai Panglima TNI dan pemberhentian Laksamana Yudo Margono dibacakan oleh Puan Maharani dalam rapat paripurna.
Agus Subiyanto, lulusan Akademi Militer tahun 1991 dan mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) tahun 2020-2021, mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR pada Senin (13/11/2023). Setelah dua jam uji kelayakan, usulan pengangkatan Agus sebagai Panglima TNI dinyatakan disetujui oleh fraksi-fraksi di Komisi I DPR.
Selain menyelesaikan sejumlah persoalan yang menjadi perhatian TNI, seperti situasi di Papua dan polemik Laut China Selatan, Agus Subiyanto telah menyatakan komitmennya untuk menjaga netralitas prajurit pada Pemilu 2024.
Sementara itu, Rapat paripurna Komisi I DPR hari ini menyepakati pemberhentian Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan pengangkatan Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI.
"Seluruh fraksi di Komisi I menyetujui pemberhentian dengan hormat Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan pengangkatan Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI,” ujar Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid saat membacakan laporan dalam rapat paripurna, Selasa siang.
Presiden Jokowi direncanakan akan melantik Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI di Istana Negara pada Rabu (22/11/2023) pukul 08.30 WIB.
Siap Netral di Pilpres 2024
Setelah rapat paripurna, Agus menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan program yang telah dijalankan oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan melaksanakan visi-misi yang tertuang saat uji kelayakan dan kepatutan.
Agus menegaskan netralitas TNI dalam pemilu, dengan sanksi pidana atau teguran bagi prajurit yang tidak netral. Posko-posko aduan telah dibangun untuk melaporkan pelanggaran netralitas, dan prajurit telah menerima pedoman berperilaku. Dalam Pemilu 2024, TNI akan membantu distribusi logistik ke tempat terpencil dan bersiap bekerja sama dari pendistribusian hingga pencoblosan.
Sementara itu, satuan di Laut China Selatan akan dievaluasi guna menghadapi potensi konflik, meskipun hubungan diplomasi militer dengan China baik. Di Papua, Agus menyoroti keunikan dan lapisan budaya yang beragam, menggarisbawahi pentingnya soft power dan koordinasi dalam pembangunan.
"Harus berkoordinasi dengan seluruh pihak kalau di Papua. Misalnya, kementerian atau pemerintah daerah setempat ingin membangun jalan, silakan berkoordinasi dengan TNI agar bisa diamankan. Membangun jalan di Papua berbeda dengan membangun jalan di Bandung, Jawa Barat," katanya.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait
