Hal ini mencakup aspek-aspek seperti kejahatan siber, serangan siber terhadap lembaga pemerintahan, penyebaran hoaks, hingga insiden siber yang dapat mempengaruhi keamanan dan stabilitas negara.
“Duta Besar Siber juga dapat menjadi saluran komunikasi antara berbagai lembaga, sehingga koordinasi di antara mereka dapat berjalan lebih lancar dan terarah,” kata Pratama.
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengemukakan lima kebijakan penting dalam debat ketiga antara para calon presiden. Kebijakan-kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat pertahanan negara dan memanfaatkan teknologi canggih seperti teknologi siber, kecerdasan buatan, dan satelit untuk teknologi geospasial.
Kebijakan pertama yang diusulkan adalah memperkuat Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta menciptakan sistem keamanan yang kuat. Selain itu, kebijakan kedua melibatkan pembangunan sumber daya manusia dan infrastruktur yang berkualitas, serta meningkatkan kecepatan dan jangkauan internet.
“Kalau kita membuat satu sistem infrastruktur yang bagus, jangan dikorupsi. Ini yang kemudian menjadi persoalan, maka tidak pernah selesai," katanya.
Kebijakan ketiga yang diajukan oleh Ganjar adalah melibatkan penerima beasiswa LPDP dalam kolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait