JAKARTA, iNewsBogor.id - Trust Indonesia menganggap upaya pengajuan hak angket hanya menjadi agenda untuk meningkatkan posisi tawar (Bargaining) sejumlah partai politik.
Trust Indonesia bahkan menyebut upaya hak angket tersebut sebagai alat tawar untuk meningkatkan jumlah kursi Menteri di dalam kabinet Prabowo-Gibran.
“Hanya gertak sambal. Soalnya kalau serius, seharusnya mereka (Koalisi Parpol 01 dan 03) sudah menyelesaikan tahapan pengajuan angket. Misalnya dengan meminta 25 anggota DPR dari beberapa fraksi untuk mengusulkan hak angket. Tapi ini kan tidak juga dilakukan,” kata Direktur Riset Trust Indonesia Ahmad Fadhli dalam keterangan tertulis, Kamis (29/2/2024) siang.
Fadhli pun menegaskan kondisi dukungan hak angket di sejumlah partai. Dirinya menganalisa sejumlah partai penyokong hak angket tersebut, terpecah dalam menyikapi upaya pengajuan hak angket.
Misalnya di PDIP, menurut informasi yang dimiliki Fadhli, upaya pengajuan hak angket hanya dikehendaki oleh faksi Prananda yang dikenal sebagai pendukung capres Ganjar Pranowo. Sebaliknya, faksi Puan justru masih cenderung ingin membangun komunikasi dan rekonsiliasi dengan Joko Widodo.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait