Mereka telah mendapat kritik bertubi-tubi mengenai kejanggalan data pada aplikasi tersebut.
KPU melakukan beberapa perbaikan, terutama dengan menunda menampilkan data pembacaan langsung sistem pada form C Hasil yang sering keliru. Mereka melakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum mengunggahnya pada Sirekap.
Namun, KPU kembali dikritik setelah terjadi lonjakan suara yang sangat anomali pada perolehan suara PSI di Pileg 2024. Perolehan suara partai tersebut tiba-tiba meningkat dari 2,8% menjadi 3,13% dalam satu hari.
Beberapa media dan pengguna internet berhasil menemukan kejanggalan data yang diunggah ke Sirekap, terutama suara untuk PSI. Padahal, KPU sebelumnya mengklaim telah melakukan verifikasi sebelum memperbaharui data Sirekap.
Setelah diterpa isu data janggal suara PSI, KPU menghapus sebagian besar data yang ditampilkan pada situs pemilu2024.kpu.go.id. Saat ini, situs tersebut hanya menyajikan foto dari formulir C-1. Masyarakat tidak lagi bisa mendapatkan rekapitulasi data yang masuk ke KPU.
"Penghentian publikasi tabulasi perolehan suara sementara bertujuan agar masyarakat memperoleh informasi yang lebih pasti tentang perolehan suara peserta Pemilu," kata Idham Holik, anggota KPU.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait