JAKARTA, iNewsBogor.id - Anggota Komisi V DPR RI, Sigit Sosiantomo, mendesak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk meningkatkan diskon tarif jalan tol dari 20% menjadi 50%.
Sigit meyakini, langkah ini tak akan mengganggu keuntungan operator tol mengingat lonjakan volume pemudik yang memanfaatkan jalan tol.
"Saya mengapresiasi inisiatif operator jalan tol yang sudah mau berbagi kepada masyarakat dengan memberikan diskon 20%. Tapi, akan lebih baik bagi masyarakat jika diskonnya ditambah menjadi 50%. Untuk itu, saya minta kepada Menteri PUPR untuk menambah diskon tol menjadi 50%. Dari operator 20% dan tambahan dari PUPR 30%,” kata Sigit saat Rapat Kerja (Raker) Komisi V DPR RI dengan beberapa kementerian terkait mudik Lebaran 2024.
Menurut Sigit, dengan prediksi ratusan juta pemudik yang akan memanfaatkan jalan tol, pemberian diskon hingga 50% adalah upaya nyata pemerintah dalam menyambut Hari Raya dan memberikan kepedulian kepada masyarakat.
"Dari hitung-hitungan bisnis, operator tol tidak akan rugi jika memberikan diskon hingga 50%. Apalagi dengan kondisi mudik yang jumlah pergerakannya mencapai 193 juta orang lebih. Masa kalah sama Malaysia yang menggratiskan tol,” tambah anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) tersebut.
Selain diskon untuk tol, Sigit juga mengusulkan pemberian diskon untuk tarif transportasi umum seperti bus, kereta, dan pesawat.
Menurutnya, operator transportasi umum telah memperoleh keuntungan signifikan dengan kapasitas kursi yang terisi penuh.
“Saya minta Kementerian Perhubungan untuk benar-benar mengawasi tarif tiket semua transportasi seperti pesawat, kereta, dan bus agar tidak melebihi batas atas. Saya berharap Kemenhub juga memberikan diskon untuk tarif angkutan sama seperti PUPR dan operator jalan tol yang memberikan diskon untuk pengguna tol saat mudik,” ujarnya.
Dengan estimasi kenaikan mobilitas sebesar 56% dibandingkan tahun sebelumnya, Sigit menekankan pentingnya pemberian diskon tarif angkutan umum untuk mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, sehingga dapat mengurangi kemacetan saat puncak mudik.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait