JAKARTA, iNewsBogor.id - Anggota Komisi V DPR RI, Sigit Sosiantomo, mengkritik kinerja operator Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Tol Bocimi) yang mengalami amblas di KM 64 pada Rabu (3/4/2024) malam, menyebabkan satu mobil jatuh ke jurang akibat longsoran.
Sigit menilai bahwa operator jalan tol seharusnya lebih proaktif dalam mengantisipasi potensi longsor, terutama saat cuaca buruk.
"Operator kan tahu dimana titik-titik yang rawan longsor. Seharusnya, ketika terjadi hujan deras, mereka melakukan inspeksi terhadap keamanan struktur jalan tol yang mereka kelola. Longsor kan tidak ujug-ujug, ada tanda-tanda seperti ada retakan. Apalagi saat musim hujan seperti ini, seharusnya operator lebih aware terhadap musibah longsor terutama di jalur tol dengan topografi berbukit dan lereng seperti tol Bocimi,” ujar Sigit dalam keterangan tertulis, Kamis (4/4).
Menyusul kejadian tersebut, Sigit meminta Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) di bawah Kementerian PUPR untuk segera mengevaluasi kelaikan jalan tol Bocimi.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini juga mendesak operator jalan tol untuk melakukan perbaikan dan mitigasi bencana di titik-titik rawan longsor.
“Dalam musibah kemarin, ada mobil yang masuk ke dalam longsoran dan satu truck terguling. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Operator wajib memberikan ganti rugi. Apalagi musibah seperti ini sebenarnya bisa dimitigasi kalau inspeksi berkala untuk memastikan keamanan jalan tol dilakukan operator sebagai bagian dari pemeliharaan,” tandasnya.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol, Badan Usaha diwajibkan mengganti kerugian yang diderita pengguna jalan tol akibat kesalahan dalam pengusahaan jalan tol.
Pasal 53 dan 54 PP tersebut menegaskan kewajiban pemeliharaan jalan tol yang rutin dan berkala untuk menjamin keamanan pengguna jalan.
Sebagai informasi, insiden tersebut terjadi di Tol Bocimi Seksi II kilometer 64 arah Sukabumi, di mana satu mobil terperosok dan satu truk terguling. Meskipun tidak ada korban jiwa, tol yang biasanya ramai saat musim mudik Lebaran 2024 itu terpaksa ditutup sementara.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait