JAKARTA, iNewsBogor.id - Presiden World Uyghur Congress, Dolkun Isa, dituduh melakukan pelecehan seksual verbal terhadap beberapa wanita.
Dolkun Isa yang kini menjabat sebagai Presiden World Uyghur Congress dilaporkan melakukan kekerasa seksual secara verbal terhadap beberapa wanita. World Uyghur Congress adalah Organisasi yang memperjuangkan demokrasi, HAM dan kebebasan bagi Masyarakat Uyghur.
Organisasi tersebut mendapat dukungan dan pembiayaan dari National Endowment for Democracy (NED) Amerika Serikat.
Dalam sebuah wawancara dengan NOTUS, laman berita milik Allbritton Journalism Institute yang merupakan organisasi pendidikan jurnalis independen berbasis di Washington, salah seorang korban pelecehan bernama Esma Gün, seorang mahasiswi Turki-Belgia yang saat itu berusia 22 tahun, memberikan tangkapan layar percakapannya sebagai bukti bagaimana Dolkun melakukan pelecehan seksual terhadapnya pada 2021.
"Aku ingin menciummu," tulis Dolkun. Sekalipun Esma mencoba mengalihkan pembicaraan pada topik lain, Dolkun tetap mengatakan bahwa ia ingin menciumnya dan tidak akan membiarkannya pergi. Jika tidak, "Aku akan senang sekali jika engkau yang menciumku," dan "Engkau selalu ada dalam pikiranku," tulis Dolkun." rayu Dolkun.
Esma menjawab ingin mengajak temannya jika hendak bertemu. Namun Dolkun memintanya untuk datang sendirian saja. "Apakah kamu memberi tahu teman-temanmu bahwa kita sering komunikasi begini?" tanya Dolkun.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait