Tetapi Azhari menyebut besar kemungkinan Jokowi potensial hanya akan berlabuh di Gerindra dan PAN yang relatif tidak banyak memiliki resistensi terhadap dirinya. Kedua partai tersebut, ungkapnya, secara terbuka sudah menggelar karpet merah bagi keanggotaan Jokowi.
“Jokowi itu potensial jadi Ketum Gerindra karena setelah Prabowo jadi Presiden, Prabowo tak boleh merangkap sebagai Ketum Partai. Apalagi semua orang tahu Prabowo menang menjadi Presiden karena bantuan dukungan Jokowi. Ya ini semacam tukar guling lah, Prabowo jadi Presiden, Jokowi jadi Ketua Umum Partai Gerindra,” kata dia.
"Sementara kalau di PAN, Jokowi memang sangat dibutuhkan karena ketiadaan figur politik di partai ini selepas ditinggal Amin Rais. Sebagai Presiden 2 periode, PAN butuh pengalaman dan kemampuan Jokowi untuk memenangkan pemilu dan mengoptimalkan dukungan masyarakat. Jika Jokowi jadi Ketua Umum PAN atau Ketua Majelis Penasihat Partai, maka hal tersebut akan meningkatkan daya tarik PAN. Setidak-tidaknya bagi para pendukung Jokowi yang non-partisan,” tutur dia.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait