BOGOR, iNewsBogor.id – Sebanyak 36 perserta dari 17 negara sehaluan (likeminded countries/ LMCs) berkumpul guna berbagi best practice dalam Pelatihan Peningkatan Kapasitas untuk Pengelolaan Kelapa Sawit Berkelanjutan berbasis Pertanian Rakyat berlangsung di Bogor, Senin (24/6/2024).
Pelatihan yang dilaksanakan pada 22 Juni-2 Juli 2024 ini merupakan kolaborasi antara Kemenlu, Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI). Pelatihan diikuti oleh para peserta dari berbagai latar belakang seperti peneliti, pengambil kebijakan, pelaku usaha, dan diplomat.
Para peserta berasal dari negara berkembang produsen komoditas pangan penting dunia, seperti kelapa sawit, tetapi juga komoditas pertanian lain yang penting bagi ketahanan pangan dunia seperti kopi, kakao, karet, kayu, kedelai dan daging sapi. Tujuan pelatihan adalah agar peserta mendapatkan perspektif yang lebih kaya terhadap pertanian rakyat lintas-komoditas.
Saat menyampaikan sambutan dihadapan para peserta, Dirjen Urusan Eropa dan Amerika Kementerian Luar Negeri, Umar Hadi menekankan bahwa petani rakyat sangat bergantung pada pertanian kelapa sawit. Kedepannya tantangan yang dihadapi adalah bagaimana memastikan petani rakyat dapat bertahan dan berkembang di sektor agrikultur.
“Pertukaran pengalaman dan praktik-praktik baik diperlukan untuk menjamin komoditas kelapa sawit dapat bertahan di era pasar global saat ini,” ujarnya.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait