Namun. lanjut Ardinal dalam keterangan tertulisnya, “Survei itu kan dilakukan dalam periode waktu tertentu. Sehingga hasil survei saat ini tidak akan sama dengan hasil survei yang berlangsung pada waktu waktu mendatang. Dia (hasil survei-red) begitu dinamis,” katanya.
Tetapi secara substantif, tambah Ardinal, kans Kaesang menang di Jawa Tengah jauh lebih besar daripada di Jakarta. “Selain karena persoalan nama besar Bapaknya, Kaesang memang lebih familiar memahami dinamika dan agenda politik di Jawa Tengah ketimbang di Jakarta,” imbuhnya.
Trust Indonesia mencatat jaringan politik keluarga Jokowi yang besar di sana juga pasti akan bermanfaat bagi kemenangan Kaesang. Kaesang hanya perlu mengaktivasi jejaring politik tersebut dan mengampifikasinya untuk kemenangan dirinya sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Menurut Ardinal, survei ini harus di-maintenance dari waktu ke waktu. Upaya memenangkan kandidat akan sangat bergantung pada hasil survei terkini. “Kaesang, meski memiliki elektabilitas tinggi tetapi belum tentu pasti akan mampu memperoleh kemenangan. Ada banyak faktor yang mesti dipertimbangkan, yakni Strategi Kampanye, Logistik Pemilu dan Penguasaan media,” paparnya.
Namun demikian, lanjut Ardinal peta politik tentu masih sangat cair. Apalagi sampai sekarang belum ada sama sekali kandidat yang merasa firmed sudah memenuhi syarat pencalonan (sebelum mendaftar Agustus nanti). Sebab, pada akhirnya kandidat yang berkompetisi itu adalah mereka yang mendaftar dan dinyatakan sah sebagai Calon Kepala Daerah yang mengikuti Pilkada. “Hasil survei saat ini tentu belum bisa memprediksi secara presisi peluang masing-masing kandidat,” tutur Ardinal di bagian akhir pernyataan tertulisnya.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait