BOGOR, iNewsBogor.id - Ustaz Yazid bin Abdul Qadir Jawas dikenal sebagai mubaligh yang teguh dengan pendirian berdasarkan Alquran dan Sunnah.
Semasa hidup, Ustaz Yazid bin Abdul Qadir Jawas banyak meninggalkan pesan dan nasihat untuk umat Islam agar selalu berada di jalan yang diridhoi Allah Ta'ala dengan menaati Alquran dan Sunnah.
Ustaz Yazid bin Abdul Qadir Jawas wafat pada Kamis 11 Juli 2024 siang dan telah dimakamkan di Pemakaman Wakaf Los 1898 di Lolongok, Empang, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jumat (12/7/2024) pagi.
Berikut ini 10 nasihat mulia Ustaz Yazid bin Abdul Qadir Jawas disampaikan saat semasa hidupnya
1. Selama kita kuat berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah ‘ala Fahmis Salaf, maka Allah akan tolong kita.
2. Seorang da’i, ustadz dan guru, ketika ia berada di rumah, maka harus menggunakan waktu untuk dirinya dengan baca Al-Qur’an, muraja’aah pelajaran dan kalau mampu dia menulis artikel, buku-buku yang bermanfaat, dan meluangkan waktu juga untuk istri dan anak-anak.
3. Jagalah keluarga, istri dan anak-anak, mereka wajib kita didik dan ajarkan adab dan akhlak yang mulia, nasehati mereka meskipun kadang kita agak keras, karena tanggung jawab kita berat di hadapan Allah pada hari kiamat. Jangan kita seperti lilin menerangi orang lain tapi lupa diri dan terbakar.
Allah Ta’aala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka". (Qs. At Tahrim : 6).
4. Sebagai da’i, ustadz, guru, harus mengatur waktu sebaik-baiknya, atur waktu untuk membaca, belajar dan muraja’ah, atur juga untuk istri, anak dan orang tua. Jangan banyak mengisi kajian, sibuk dengan pertemuan, dan hal-hal yang tidak bermanfaat, tapi harus sibuk dengan ilmu, belajar dan muraja'ah dan sibuk untuk mengamalkan ilmu.
5. Harus tatsabbut -teliti dan koreksi- dalam menyebarkan hadits, takhrij dan derajatnya, karena banyak sekali orang yg menyebarkan hadits-hadits dha’if dan palsu. Ini wajib hati-hati, supaya kita tidak terkena ancaman berdusta atas nama Nabi Muhammad shallallahu alahi wasallam atau jangan menjadi seorang pendusta.
6. Jangan terburu-buru dalam mengeluarkan tulisan dan buku, cek lebih dahulu dan baca lagi berulang-ulang. Kita wajib teliti dalam menulis. Kalau salah koreksi lagi, kalau perlu dikoreksi oleh ustadz yang lain atau oleh murid yang senior yang mampu untuk mengoreksi tulisan kita.
7. Bersabarlah dalam menghadapi cobaan, ujian dan musibah yang Allah sudah taqdirkan. Dan apa yang Allah takdirkan untuk kita, itu yang terbaik untuk kita.
8. Perjuangan Dakwah ini masih panjang, maka kita wajib terus berjuang dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat kepada ummat meskipun banyak tantangan. Kita tidak boleh takut menghadapi rintangan dakwah. Ingat, bahwa Allah akan selalu menolong hamba-NYA yang menolong Agama-NYA.
9. Guru adalah panutan, yang akan dicontoh oleh murid-muridnya maka jadilah contoh dan teladan yang baik untuk para murid dan santri. Guru wajib menghiasi dirinya dengan Adab yang mulia sehingga murid dan santri akan mengikutinya dengan baik, baik dalam belajar, mengajar, shalat, bermuamalah dan lainnya.
10. Wajib terus istiqamah di atas Sunnah, karena banyak sekali da’i, ustadz dan guru yang berguguran di medan dakwah dalam menghadapi tantangan, rintangan dan fitnah-fitnah yang diumpamakan seperti malam yang kelam.
Kita wajib ingat dan amalkan wasiat Nabi shallallahu alaihi wasallam:
قُلْ أَمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ
"Katakanlah, aku beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah". (Hadits Riwayat Muslim no. 38).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait