BOGOR - Pengeras Suara atau toa kini seolah menjadi benda yang paling banyak dibicarakan. Mulai elit politik hingga wong alit, dari pemuka agama hingga penguasa.
Tapi tahukah Anda, kalau saja Bilal kala itu sudah mengenal alat pengeras suara atau toa pasti dia takkan bersusah payah menaiki puncak Ka'bah hanya untuk mengajak dan mengingatkan tibanya waktu salat pada umat Islam pengikut Nabi Muhammad.
Pengeras suara atau toa juga merupakan benda yang paling berjasa mengantarkan para elit negeri ini ke tampuk kekuasaan. Sejak mereka masih menjadi aktivis kampus hingga masuk ke ruang politik dan meraih kekuasaan. Termasuk, Yaqut yang kini jadi Menteri Agama, sepanjang hidupnya sebagai aktivis hingga sekarang jadi borjuis pasti bersinggungan dengan penegeras suara atau toa.
Lalu kenapa pengeras suara atau toa sekarang dipersoalkan bahkan dihujat? Tidakkah harusnya mereka yang menikmati kekuasaan berterima kasih pada pengeras suara atau toa yang mengantarkan mereka menjadi penguasa?
Editor : Hilman Hilmansyah
Artikel Terkait