Lebih lanjut, Atang juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap janda, lansia, dan penyandang disabilitas yang kualitas hidup dan martabatnya belum sepenuhnya terjamin oleh program pemerintah saat ini. Sebagai contoh, kunjungan Atang ke Kampung Warung Bandrek, Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Tengah mengungkap adanya banyak lansia, janda, dan penyandang disabilitas yang membutuhkan bantuan rutin, seperti perawatan kesehatan, pangan, dan kebutuhan dasar lainnya.
Jumlah lansia di Kota Bogor mencapai 107.830 jiwa atau 10,1 persen dari total populasi. Angka harapan hidup warga Bogor mencapai 72,77 tahun untuk laki-laki dan 78,4 tahun untuk perempuan. Oleh karena itu, Atang-Annida berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup kelompok rentan ini melalui program santunan khusus bagi mereka.
Di bidang kesehatan, Atang menilai akses pelayanan kesehatan di Kota Bogor perlu diperbaiki dengan membangun RSUD baru. Saat ini, 60 persen pasien di RSUD Kota Bogor berasal dari Kabupaten Bogor, sementara warga Bogor Selatan sulit menjangkau RSUD yang ada. Oleh karena itu, RSUD baru yang lokasinya strategis dan memiliki fasilitas kesehatan modern perlu segera diwujudkan.
“Semua gagasan ini berasal dari aspirasi warga. Insyaallah, dengan izin Allah dan restu masyarakat, kita akan membangun RSUD baru, memberikan santunan bagi penyandang disabilitas, janda, dan lansia. Hidup nyaman bisa terwujud jika kesehatan, pendidikan, dan spiritualitas warganya terjaga dengan baik. Mari kita lanjutkan 5.000 langkah ke depan untuk Bogor Nyaman Hidupnya,” pungkasnya.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait