Abah menambahkan, tidak hanya berguna disaat mengusir penjajah dizaman modern ini pun bambu masih banyak digunakan oleh manusia untuk membangun villa hingga restouran dan rumah makan.
"Terakhir, kami menjadi juara satu saat featival bambu di Tokyo Jepang dengan membuat konstruksi rumah dari bahan pohon bambu tanpa paku setinggi 12 meter dan panjang 30 meter hanya dalam waktu 4 jam," tuturnya.
Dia berharap, pemerintah dalam hal ini Kementrian Kebudayaan lebih serius dalam memperhatikan yayasan bambu yang ada di Indonesia. Perbanyak pemberdayaan serta pelatihan masyarakat untuk berkreasi dengan pohon bambu.
"Saya punya filosofi, serumpun bambu sejuta makna, serumpun bambu berjuta manfaat, serumpun bambu sejuta karya, serumpun bambu sejuta pesona dan serumpun bambu memukau dunia," pungkasnya.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait