
Hal tersebut diperparah dengan berkurangnya kemampuan reflektif. Siswa menjadi kurang mampu memahami tujuan jangka panjang dari belajar dan lebih fokus pada kepuasan jangka pendek.
“Jika tidak diatasi, kondisi ini dapat berujung pada rendahnya keterlibatan dalam proses belajar, kesulitan dalam memahami materi, penurunan prestasi serta peningkatan stres dan kecemasan terkait tugas akademik,” ujarnya.
Untuk mengatasi dampak brain rot terhadap fokus dan daya tahan berpikir siswa, Mia menyarankan metode pembelajaran perlu dibuat lebih menarik dan melibatkan mereka secara aktif.
Salah satu caranya adalah dengan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), yakni siswa diajak untuk menyelesaikan masalah nyata dengan mencari solusi secara mandiri.
“Dengan metode ini, mereka tidak sekadar menerima informasi, tetapi juga belajar berpikir kritis, menghubungkan ide, dan memahami materi secara lebih mendalam,” tuturnya.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait