
Menurut Dedi, kenangan sekolah tidak hanya lahir dari acara wisuda, tetapi dari proses belajar dan kebersamaan sehari-hari selama bertahun-tahun. Ia juga mengingatkan bahwa jika siswa tetap ingin mengadakan perpisahan, maka harus dilakukan secara mandiri tanpa melibatkan sekolah.
"Silakan adakan sendiri. Tapi harus siap dengan konsekuensinya. Kalau terjadi apa-apa seperti bus kecelakaan, mabuk-mabukan, atau tawuran, itu semua tanggung jawab sendiri, bukan institusi sekolah," tegasnya.
Dedi juga menekankan pentingnya menjaga prinsip pendidikan murah dan bebas beban.
"Di Jawa Barat, pendidikan harus terjangkau. Jangan sampai ada tambahan biaya yang justru memberatkan keluarga siswa," katanya.
Perdebatan ini menjadi cermin bahwa penting bagi siswa dan masyarakat untuk memahami esensi pendidikan, bukan hanya fokus pada acara seremonial semata.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait