Sejak saat itu, komunikasi mereka semakin intens. Dari DM Instagram, mereka mulai terbuka soal kehidupan masing-masing. Jhoni tak segan menceritakan masa lalunya sebagai duda yang membesarkan satu anak, sementara Mawar juga bercerita tentang perjuangannya membesarkan buah hati seorang diri di tengah hiruk pikuk Jakarta.
Hubungan yang awalnya hanya iseng di aplikasi, kini berubah menjadi komitmen serius. Mereka mulai menjalani hubungan layaknya remaja yang baru jatuh cinta — sering video call, saling kirim pesan selamat pagi dan malam, bahkan mulai membicarakan kemungkinan melangkah ke jenjang yang lebih serius: pernikahan.
“Lucu aja, di usia segini ternyata masih bisa deg-degan kayak anak SMA,” kata Mawar sambil tersenyum.
Namun di balik nuansa romantis itu, keduanya menyadari arah hubungan mereka. Mawar dan Jhoni sama-sama berharap kisah ini bisa berujung pada pernikahan yang penuh kesetiaan dan saling memahami.
“Kami sudah sepakat, kalau memang cocok dan berjalan baik, kami ingin melangkah lebih jauh. Bukan hanya untuk kami berdua, tapi juga untuk anak-anak kami,” ujar Jhoni penuh harap.
Meskipun jarak Jakarta–Bogor ataupun sebaliknya memisahkan, keduanya berusaha untuk saling bertemu di akhir pekan. Mereka percaya, jika rasa dan kejujuran jadi pondasi, hubungan yang lahir dari dunia maya pun bisa tumbuh menjadi cinta nyata.
Kini, kisah Mawar dan Jhoni menjadi bukti bahwa cinta di era digital tetap bisa tulus dan nyata, asalkan dijalani dengan niat baik, keterbukaan, dan saling percaya.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait
