JAKARTA, iNewsBogoe.id - Tidak banyak pegusaha muda yang punya kepedulian terhadap dunia pendidikan sekaligus concern pada kesejahteraan masyarakat di daerah. George Santos mungkin bisa disebut salah satunya. Menurutnya, membangun masa depan bangsa bukan hanya soal mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan kesejahteraan masyarakat merata.
Di banyak daerah, kata tokoh muda ini, tantangan berupa keterbatasan akses pendidikan, layanan kesehatan, hingga pemenuhan kebutuhan dasar masih menjadi pekerjaan besar yang menuntut perhatian. Pemerataan pembangunan ini penting agar masyarakat di kota maupun desa memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.
Santos menegaskan, pendidikan kerap disebut sebagai fondasi utama dalam menciptakan generasi yang tangguh. Akses pendidikan yang merata memungkinkan anak-anak di seluruh Indonesia memiliki peluang yang sama untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
"Sekolah bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga ruang yang membuka jalan menuju perubahan sosial dan ekonomi di masa depan," tegasnya.
Selain pendidikan, katanya, peran fasilitas umum dan ruang spiritual juga tak bisa dipandang sebelah mata. Tempat ibadah, misalnya, sering menjadi pusat kebersamaan dan solidaritas masyarakat. Kehadiran sarana ini berfungsi bukan hanya sebagai tempat ritual, tetapi juga sebagai wadah memperkuat nilai kebersamaan dan empati antar warga.
Aspek lain yang tak kalah penting adalah pemenuhan kebutuhan pangan. Makanan bergizi yang terjangkau, bahkan gratis untuk mereka yang benar-benar membutuhkan, menjadi salah satu kunci dalam menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif.
"Upaya semacam ini (MBG-red) tidak hanya membantu mengurangi angka kelaparan, tetapi juga memperkuat rasa solidaritas sosial," tuturnya.
Gagasan-gagasan besar tersebut diatas menjadi perhatian George Santos, tokoh muda yang dikenal lewat kiprahnya di dunia bisnis internasional. Ia melihat bahwa pembangunan yang sesungguhnya tidak hanya diukur dari keuntungan, melainkan juga dari kontribusi nyata terhadap masyarakat. Pencapaiannya dalam memimpin bisnis global justru memperkuat tekadnya untuk kembali menyalurkan manfaat bagi Indonesia.
George Santos yang juga pengelola Kawasan Ekomomi Khusus (KEK) Galang Batang ini, menegaskan bahwa setiap langkah yang ia ambil selalu berorientasi pada kebermanfaatan luas.
"Saya percaya masa depan bangsa ditentukan oleh sejauh mana kita peduli pada kebutuhan dasar masyarakat," ujarnya.
Saat menjadi narasumber dalam sebuah talkshow, George Santos menjelaskan motivasinya tetap konsisten menjalankan berbagai program sosial. Ia menyebut bahwa prinsip yang ia pegang sederhana, yakni memanusiakan manusia melalui sikap empati. Ia memastikan program yang dijalankan benar-benar bermanfaat dengan turun langsung ke lapangan. Lebih jauh, ia menekankan pentingnya generasi muda dalam mewujudkan mimpi besar untuk negeri.
"Pepatah Bung Karno pernah mengatakan, beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia," ungkapnya.
Impian besar yang ingin ia realisasikan meliputi pembangunan sekolah, tempat ibadah, serta penyediaan makanan gratis di berbagai pelosok Indonesia. Ia meyakini bahwa langkah konkret semacam itu bisa membantu mempersempit kesenjangan sosial.
Upaya dan komitmen George Santos selama ini banyak menuai apresiasi dari berbagai pihak. Ia dinilai mampu memberi inspirasi, khususnya bagi generasi muda, untuk memandang bussines as usual tidak melulu hanya sarana mencari keuntungan, tetapi juga alat untuk memperkuat fondasi bangsa.
George Santos memiliki impian besar demi mempertegas bahwa sesungguhnya masa depan Indonesia membutuhkan lebih banyak inisiatif yang berpihak pada rakyat.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait
