get app
inews
Aa Text
Read Next : 11 Anggota Geng Motor Brutal Bikin Rusuh Kampung Bojong Waru Dicokok Polisi

Ramai Isu Dosen Plagiat di Ajang Pemilihan Rektor, Ini Penjelasan Rektor ISBI

Senin, 20 Juni 2022 | 10:49 WIB
header img
Ramai Isu Dosen Plagiat di Ajang Pemilihan Rektor, Ini Penjelasan Rektor ISBI. (Foto : Istimewa)

BOGOR, iNews.id - Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) bersuara soal isu plagiasi yang menerpa salah seorang dosen dan berkembang di ranah media.

Terkait isu tersebut, Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Een Herdiani mengungkapkan, bahwa untuk menentukan suatu karya ilmiah itu hasil jiplakan atau tidak, membutuhkan tindakan yang serius. Tidak bisa asal-asalan dalam menilainya.

Een menegaskan, plagiasi alias plagiarisme atau aksi penjiplakan, tentu, bukan sebuah kerja akademisi yang baik.

“Plagiasi itu pastinya, tindakan yang tidak bagus. Sejauh mana dan seperti apa, kita harus merujuk pada peraturan,” jelas Een. kepada wartawan di Gedung Rektorat ISBI Bandung, Senin (20/6/2022)

Kendati demikian, Een menambahkan, dalam melabeli sebuah karya ilmiah mengandung unsur plagiat atau menjiplak hasil orang lain, penilaian tidak bisa terburu-buru.

Lantaran, menurut Een, di dalam dunia pendidikan itu sendiri sudah terdapat sejumlah aturan-aturan ketat dan mengikat terkait hal tersebut.

"Di dunia pendidikan itu, karena, kan, sudah ada peraturannya. Tapi tentu saja kita tidak bisa gegabah menilai. Karena kita harus memeriksa dengan yakin, teliti dan cermat terlebih dahulu. Apakah betul itu (karya ilmiah - red) dianggap sebagai plagiasi?” katanya..

Begitupun di ranah pemilihan calon rektor, syarat akademis umumnya, plagiasi digunakan sebagai prasyarat dalam pemilihan calon rektor.

Senada dengan Rektor ISBI, Ketua Panitia Pelaksana Pemilihan Rektor ISBI Periode 2022 - 2026 Iip Sarip Hidayana menjelaskan plagiasi bakal masuk penilaian, bukan hanya berdasarkan satu karya saja.

"Tidak merujuk ke satu karya khusus, tapi lebih ke komitmen (calon rektor- red) selama berkarir di dunia akademik. Tidak pernah melakukan plagiat,” jelas Iip.

Calon rektor, lanjutnya, perlu mempertanggungjawabkan karya yang dianggap tidak mengandung plagiasi dengan menyertakan surat pernyataan

"Dengan membuat pernyataan di atas materai, maka calon tersebut sudah mendeklarasikan tidak pernah membuat karya plagiat selama menjadi dosen,” pungkasnya.

Editor : Furqon Munawar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut