get app
inews
Aa Read Next : Perpres Publisher Rights, Kemenko Polhukam Rekomendasikan Pembentukan Komite dari Berbagai Pakar

Soal Penyitaan Aset BLBI, Mahfud MD: Kita Tidak Lagi Berdebat!

Rabu, 22 Juni 2022 | 21:37 WIB
header img
Foto: istimewa

BOGOR, iNews.id - Pemerintah menegaskan tidak ingin lagi berdebat dengan pihak manapun terkait persoalan penyitaan aset Bantuan Likuditas Bank Indonesia (BLBI). Perdebatan hanya memakan waktu dan tidak menyelesaikan masalah yang sudah puluhan tahun berlalu.

Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat acara penyitaan aset oleh Satgas BLBI terhadap PT Bogor Raya Development terkait Obligor Bak Asia Pasific atas aama Setiawan Harjono dan Heryawan Harjono di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Rabu (22/6/2022).

"Aset ini PT Bogor Raya Developmet kita sita hari ini untuk selanjutnya di bawah pengawasan sepenuhnya dari (Satgas) BLBI melalui DJKN. Jumlahnya sudah saya sampaikan tadi kemudian prosedur juga sudah saudara saksikan tadi tentang prosedur penyitaan dan soal prosedur kebenaran materilnya seperti yang sayaa katakan tadi kita tidak lagi berdebat. Karena dulu selalu tertunda tunda karena kalau DJKN mau menindak katanya hitungannya beda, seterusnya dan seterusnya kita berdebat gak selesai-selesai sekarang hentikan debat," kata Mahfud, kepada wartawan.

Untuk aset di PT Bogor Raya Development ini, lanjut Mahfud, ini ada dua instrumen hukum yang sudah dikantongi dengan jumlah yang berbeda-beda sesuai putusan pengadilan. Termasuk dengan hubungan aset ini juga sudah dilacak oleh PPATK.

"Untuk aset di sini PT Bogor Raya ini dua instrumen hukum sudah kita kantongi jumlahnya yang berbeda beda itu sudah di pengadilan. Kita berdasarkan putusan pengadilan bahwa jumlah yang kita tentukan sekian triliun itu adalah putusan pengadilan. Kemudian, tentang hubungan aset ini dengan BLBI juga sudah dilacak oleh PPATK," jelasnya.

Di samping itu, Mahfud juga meminta agar semua pihak terkait untuk tidak mengalihkan aset atau melakukan tindak pidana pencucian uang. Baik sesudah penyitaan maupun sebelum penyitaan.

"Jangan kucing-kucingan mengalihkan aset mencuci uang karena kami sudah memerihtahkan kepada PTATK dan komisi tindak pidana pencucian uang dimana saya memimpin di situ akan terus mengikuti. Apabila terjadi tindak pidana pencucian uang sesudah penyitaan maupun sebelum penyitaan kita tidak main-main, berat itu pencucian uang," pungkasnya.

Diketahui, hari ini Satuan Tugas (Satgas) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI) menyita aset milik PT Bogor Raya Development di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/6/2022). Di mana, aset tersebut terkait Obligor Bank Asia Pasific atas nama Setiawan Harjono dan Heryawan Harjono.

Aset yang disita meliputi lapangan golf dan dua unit hotel. Secara keseluruhan, aset tanah dan bangunan ini seluas 89,01 hektare berdiri di atas nama 3 perusahaan yakni PT Bogor Raya Development, PT Asia Pacific Permai, dan PT Bogor Real Estatindo dengan perkiraan awal dari nilai aset yang disita hari ini sebesar kurang lebih Rp 2 triliun.

Editor : Hilman Hilmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut