PSK Online Baru Ini Pasang Siasat Agar Pelanggan Datang, Caranya Pasang Tarif Murah

JAKARTA, iNews.id - PSK online Aida (21) adalah "pemain" baru di dunia kelam prostitusi. Setidaknya baru 3 bulan berkecimpung di bisnis esek-esek.

Aida pun harus pasang siasat agar dapat merangkul pelanggan. Seperti teman-teman lainnya yang lebih dulu terjun di prostitusi online, dia ikut menyewa apartemen di kawasan Kembangan, Jakarta Barat. Sebagai pendatang baru, Aida hanya mematok tarif Rp300 ribu sekali kencan.

Baca Juga

6 PSK Online Michat Digeruduk Satpol PP Bogor di Hotel dan Kontrakan, Ada yang Sudah Lansia

“Saya hanya mengandalkan tawaran murah dan rayuan melalui chatting. Di situlah pelanggan mulai berdatangan,” ujar Aida, Kamis (14/10/2021).

Sebelum terjun sebagai PSK online, dia mengadu nasib sebagai SPG minuman kemasan. Namun, tak berapa lama lantaran tagihan bulanan yang besar tak diimbangi upah yang layak. Dia pun terpaksa menjajakan diri karena tuntutan ekonomi. 

“Saya bisa kantongi bersih Rp1 juta sebulan. Sisanya sudah saya pisahkan untuk sewa kamar, beli alat kontrasepsi hingga kiriman orangtua ke kampung,” kata Aida.

Baca Juga

Pramugari Cantik Kena PHK Banting Setir Jadi PSK Online, Tarifnya Rp5 Juta per 3 Jam 

PSK online lainnya, Wita (25) juga merasakan perjuangan saat baru pertama kali terjun ke bisnis prostitusi. Bedanya, wanita asal Subang, Jawa Barat ini sudah berpengalaman sebagai PSK di salah satu klub malam di Grogol, Jakarta Barat.

Imbas pandemi menyebabkan klub malam tempatnya bekerja tidak beroperasi membuat Wita bekerja mandiri tanpa mami atau mucikari. Sempat menumpang bersama temannya, dia kemudian nekat mengontak sejumlah pelanggannya di tempat bekerja dulu. 

“Di situlah pelanggan saya kemudian menyarankan untuk freelance,” ujarnya.

Baca Juga

PKS Online Ini Mantan Pramugari, Bikin Bos Perusahaan Tambang Meleleh

Wita lalu mencoba peruntungan dengan mengontrak harian salah satu hotel di Mangga Besar, Taman Sari, Jakarta Barat selama sepekan. 

Tak kuat biaya yang dikeluarkan, Wita beralih menyewa harian satu unit apartemen di Hayam Wuruk. 

“Dari Grogol sebulan, saya pindah ke Cempaka Putih dan akhirnya di Cengkareng,” tuturnya.

Baca Juga

PSK Online Bebas Bergerak Manfaatkan Media Sosial, Pemprov DKI Akui Kesulitan Deteksi 

Bagi Wita menjadi PSK online secara freelance bukanlah hal baru . Saat pertama datang di Jakarta tahun 2017 lalu, dia lebih dulu bekerja secara freelance lalu akhirnya diajak orang bekerja di klub malam. 

“Bedanya kalau freelance kan kita cari pelanggan sendiri. Kalau di klub kan pelanggan yang cari kita,” ucapnya.

Untuk merangkul pria hidung belang, dia menawarkan tarif bervariasi mulai terendah Rp250 ribu hingga jutaan sekali kencan, layanan seks berpasangan hingga pesta seks asalkan semuanya sesuai kesepakatan.

Baca Juga

PSK Online Sudah Ditansfer Rp2,7 Juta Malah Enggak Datang, Pria Ini Lapor Polisi

Kemudian, di tengah persaingan antar PSK online dia juga harus memutar otak, bagaimana cara mempromosikan dirinya ke pelanggan. 

“Saya pakai jasa sejumlah orang atau joki, bukan mucikari loh. Kerja mereka sama kayak kita. Cari pelanggan begitu ada kesepakatan mereka akan menyambungkan dengan kita,” jelasnya.

Menurut Wita, joki tidak meminta bagian dari hasil mendapatkan pelanggan. “Kalaupun ada ya insiatif dari kita. Besarannya variatif mulai Rp50 ribu-Rp150 ribu per pelanggan,” ucapnya.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta