Faisal menduga bahwa tawuran itu sudah direncanakan oleh para siswa 3 SMK yang ada di Kota Bogor.
"Jadi SMK adik saya melawan 2 SMK gabungan, kebetulan adik saya sekolah di Kota Bogor, dan lawannya pun dari sekolah di Kota Bogor. Sepertinya sudah janjian akan tawuran," ujarnya.
Saat tawuran terjadi, tutur Faisal, dirinya sedang berada di pabrik, bekerja. Tiba-tiba mendapatkan telepon dari RS Medicare Cicurug yang melaporkan adiknya mengalami kecelakaan lalu lintas.
"Tanpa berpikir panjang lalu saya pergi minta izin untuk datang ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit terlihat adik saya belum diberikan tindakan medis oleh petugas rumah sakit dengan alasan belum ada pihak keluarga yang tanda tangan, lalu saya perintahkan untuk secepatnya diberikan pertolongan," tutur Faisal.
Faisal mengatakan bahwa menurut keterangan dokter di RS Medicare bahwa adiknya tersebut sudah meninggal dunia saat masih di lokasi kejadian dengan luka menganga pada bagian punggung yang tembus ke bagian paru-paru.
Kasatreskrim Polres Sukabumi AKP Rizka Fadhilah saat dihubungi wartawan membenarkan kejadian tersebut. "Benar ada korban terluka yang mengakibatkan meninggal dunia. Namun apakah terkait dengan informasi tawuran masih kami lakukan penyelidikan," kata KAsatreskrim Polres Sukabumi.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta