Perbasi juga mengambil sikap. Federasi mengajukan surat protes kepada Lebanon pada hari itu juga. Perbasi berharap agar pihak Lebanon meminta maaf atas kelalaian ini agar ke depan tidak terjadi hal serupa.
"Kami kecewa kepada Lebanon. Saat memutar lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’ dipotong. Tidak diputar sampai selesai. Kami protes keras dengan kejadian ini," ungkap Sekretaris Jenderal PP Perbasi, Nirmala Dewi.
Nirmala mengkhawatirkan kejadian ini dapat menurunkan semangat para pemain dalam mengarungi sisa laga di kualifikasi Piala Dunia Basket 2023.
Belum lagi kedua tim masih saling bertemu dalam lanjutan window pertama ini. Pertemuan itu terjadi pada 29 November 2021 mendatang, yang mana masih digelar di Lebanon. Pertandingan ini merupakan home bagi Indonesia namun tetap dilaksanakan di Lebanon karena pertimbangan protokol kesehatan Covid 19.
"Kami berharap para pemain tidak kehilangan kepercayaan diri dan berjuang lebih keras lagi melawan Lebanon saat kita menjadi tuan rumah. Poin sangat penting bagi Indonesia dalam perjuangan tampil di FIBA World Cup 2023 nanti," tukas Sekjen perempuan pertama di PP Perbasi ini.
Editor : Edi Yulianto