Apalagi saat itu, wali kota sebelumnya sudah mengeluarkan Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Bima Arya juga membagikan 5 faktor kunci suksesnya pengendalian tembakau, yakni political will, regulation, implementation, strong database dan collaboration and network.
"Kalau mau melakukan aktivitas melarang merokok itu, political will is everything.
Karena kalian bisa disogok, didekati oleh uang, karena it is a big business.
Karena perputaran uangnya luar biasa," jelasnya.
Kemudian, harus ada aturan yang tegas dan
eksekusi di lapangan serta harus punya data.
"Karena harus tahu ada berapa jumlah anak yang merokok, yang beli di supermarket dan yang tidak beli. Terakhir adalah kolaborasi, seperti dengan kampus, komunitas, karena kita tidak bisa sendiri," katanya.
Selain itu di Kota Bogor melarang merokok di ruang publik, namun membuat tempat khusus untuk merokok tapi tidak nyaman.
"Jadi orang yang punya kebiasaan merokok tapi dibuat tidak nyaman. Seperti itu kira-kira," ujar Bima Arya.
Editor : Ifan Jafar Siddik