Martin juga berhubungan seks dengan pria kedua, penghuni senior yang sekarang sudah meninggal. Pria tersebut tidak pernah melapor ke pihak berwenang karena malu menerima seks oral dari pria.
“Saya suka wanita,” kata pria itu sebelum meninggal ketika ditanya polisi. "Saya tidak suka pria."
Namun, pengacara Martin mengeklaim pihak panti jompo berusaha mencitrakan kliennya sebagai penjahat seks.
"Mereka sangat ingin mengecat Martin sebagai predator seksual, dan dengan kuas merah muda," kata Corcoran, yang berspesialisasi dalam hukum hak-hak sipil, dalam sebuah pernyataan.
Namun, menurut dokumen gugatan, para staf di panti melihat Martin secara berbeda. Mereka berusaha menggambarkan Martin sebagai "predator seksual" dengan menelepon polisi karena dia gay.
"Ini adalah kesepakatan dengan kedua pria itu," kata pengacaranya, J Conor Corcoran.
"Jika itu adalah kisah Adam dan Hawa, bukan Adam dan Steve, mereka bahkan tidak akan memanggil polisi," ujar Corcoran.
Mengutip surat kabar The Philadelphia Inquirer, Senin (13/12/2021), Martin, yang menggunakan kursi roda, berada dalam hubungan jangka panjang pada saat ia terlibat dalam tindakan seks.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta