Lebih jauh dr. Nanda menuturkan untuk mendeteksi dini adanya kanker payudara pada seseorang, dapat dilakukan dengan dua cara yakni periksa payudara sendiri (Sadari) yang dilakukan sebulan sekali, yakni pada hari ke-7 sampai dengan ke-10 dari hari pertama haid. Sementara periksa payudara klinis (Sadanis) dilakukan oleh dokter atau tenaga medis terlatih, satu hingga dua kali setahun.
Setidaknya terdapat beberapa tanda-tanda pada payudara yang dapat dilihat secara kasat mata, yang harus diwaspadai sebagai ciri-ciri adanya kelainan kanker payudara. Diantaranya adanya perubahan ukuran maupun bentuk payudara. Adanya perubahan warna pada payudara maupun puting, ada gumpalan ataupun benjolan baik di salah satu maupun kedua payudara, ada pembengkakan di area ketiak ataupun payudara, keluar cairan dari putting.
Selain itu, adanya perubahan letak puting, misalnya cekung ke dalam, adanya perubahan tekstur payudara seperti bersisik ataupun kemerahan. Pada beberapa kasus, kata dr. Nanda, timbul rasa nyeri pada payudara. “Jika gejala tersebut didapati pada payudara, segera menemui dokter,” ujarnya mengingatkan.
Untuk benjolan atau yang disebut tumor yang ditemukan pada payudara, tambahnya, memang tidak selalu merupakan kanker. Setelah melalui pemeriksaan, akan diketahui apakah tumor tersebut jinak atau ganas. Tumor jinak berupa kista, Fibroadenoma Mamae (FAM), Lipoma dan lainnya. Namun, jika ganas, maka tumor tersebut merupakan kanker.
Editor : Ifan Jafar Siddik