get app
inews
Aa Text
Read Next : Sinopsis Film Dosa Musyrik, Syirik Membawa Kehancuran di Dunia dan Akhirat

Fakta Kasus Mbah Slamet, Pembunuh Berantai Modus Dukun Pengganda Uang

Kamis, 06 April 2023 | 16:17 WIB
header img
Pembunuh modus Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara. Foto: iNewsBogor.id/istimewa

Dari hasil identifikasi sementara, polisi menemukan korban berasal dari Sukabumi, Gunungkidul, Tasikmalaya, Jakarta, Palembang hingga Jogja. Masing-masing korban ada yang dikubur sendirian maupun bersamaan dengan jenazah istrinya.

Kepada para korban, tersangka mengaku bisa menggandakan uang, bahkan ada yang dijanjikan Rp50 juta jadi Rp6 miliar. Namun, begitu ditagih korban, pelaku justru gelap mata.

"Mereka dijanjikan, ada yang dijanjikan digandakan Rp50 juta jadi Rp6 M. Dia itu tipu-tipu. Begitu ditagih gelap mata. Ditagih terus kepepet diajak ke rumahnya dikasih minuman dengan janji setelah kalau kuat uang akan digandakan. Padahal begitu diminum, lemas, dikubur," jelas Luthfi.

Petugas SAR gabungan membawa peti berisi jenazah korban pembunuhan berkedok penggandaan uang, untuk di makamkan di TPU Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara, Jateng, Selasa (4/4/2023). 

Sembilan jenazah korban pembunuhan tersebut dimakamkan di TPU Desa Balun usai dilakukan proses identifiikasi di RSUP Margono Purwokerto dan satu korban telah diserahkan ke pihak keluarga. 

Polisi mengungkap saat ditagih uang oleh korbannya, tersangka justru mengundang korban untuk datang ke rumah. Tersangka berdalih untuk melakukan ritual penguatan. Slamet dukun Banjarnegara itu pun mengaku ritual berlangsung sekitar satu jam.

"Setelah ritual, sekitar setengah 8 malam, saya suruh minum yang dicampur dengan potasium dan obat penenang," ujar Slamet di tempat eksekusi sekaligus kuburan massal korbannya, Selasa (4/4).

Menurut Slamet, efek racun itu terbilang cepat. Tak butuh waktu lama, korban langsung lemas dan tak bisa berteriak minta tolong.

"Setelah diminum, orangnya tidak sempat bilang seperti itu (teriak meminta tolong). Tidak bisa bilang apa-apa, muntah sedikit. Lima menit kemudian tidak terasa apa-apa. Nggak sampai bilang apa-apa," ucap Slamet.

"Pada saat meninggal dunia nadinya sudah betul-betul mati, baru dikubur," sambungnya.

Editor : Ifan Jafar Siddik

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut