"Kemudian pelaku ke terminal Kampung Rambutan Jakarta, dan dari situ menuju Yogyakarta," sambung Bismo.
Pengakuan tersangka, ASR sempat menyambangi sekolahnya, namun karena mengetahui jika ke tiga tersangka lain dicari oleh pihak Kepolisian, maka ia melarikan diri menghindari pengejaran pihak Kepolisian hingga ke Yogyakarta.
"Kenapa ke Yogyakarta, karena dia berpikir biaya hidup di Yogyakarta murah. Kemudian di Yogya pelaku tidur di Terminal, kemudian di mesjid - mesjid," ungkap Bismo.
Dan pelaku terakhir bekerja di warung mie instan di Bantul Yogyakarta hingga akhirnya dia ditangkap petugas.
"Di Yogyakarta ia mengganti namanya dengan nama Dian, ia mengaburkan namanya untuk bisa tidur di mesjid - masjid, terminal kemudian jadi pengamen," katanya.
Editor : Ifan Jafar Siddik