Direktur CIR Mohammad Hidayaturrahman, mengungkapkan dirinya melakukan penelitian lapangan tentang investor politik di beberapa daerah. Menurutnya, investor politik merupakan bagian dari proses ekonomi-politik yang didasarkan pada teori pertukaran atau pilihan rasional dalam ekonomi.
Investor politik memberikan dukungan finansial kepada calon kepala daerah dengan imbalan kebijakan, program, dan janji lain yang memberikan keuntungan.
"Investor politik tidak dapat dihindari karena biaya kampanye politik di Indonesia sangat tinggi, sehingga setiap orang yang ingin maju sebagai calon kepala daerah atau presiden tanpa modal finansial akan menghadapi kesulitan," kata dia.
Untuk memperoleh tiket pencalonan, seorang politikus membutuhkan dana yang besar. Kesadaran masyarakat, terutama lembaga pengawas seperti Bawaslu, kata Hidayaturrahman, harus ditingkatkan dalam hal sumber dan penggunaan dana politik.
"Dampak buruk dari investor politik adalah terbentuknya pemerintahan bayangan yang dapat mengatur dan menentukan kebijakan sesuai dengan kepentingan investor politik, yang pada akhirnya memberikan keuntungan ekonomi kepada kelompok tertentu," jelas Hidayaturrahman.
Pengurus MUI Depok, Nuim Hidayat, mengungkapkan keprihatinannya terhadap politik dinasti, terutama dengan munculnya nama anak presiden Kaesang Pangarep yang diusung oleh PSI sebagai bakal calon Walikota Depok.
Editor : Ifan Jafar Siddik