Namun juga membuat mereka semua menangis, sekaligus mempertanyakan sikap Budiman yang selama menjadi aktivis merupakan simbol perlawanan terhadap Orde Baru.
“Artinya, bukan hanya saja kita yang menolak dan kecewa, seluruh korban-korban pelanggaran HAM masuk ke WA aku dan menyatakan menangis. Kenapa Budiman mengatakan itu?” tutur Petrus.
“Keluarga korban penculik menanyakan, kenapa Budiman menyatakan bahwa kita tidak perlu lagi mempersoalkan kasus penculikan? Tidak mempersoalkan lagi pelanggaran yang dilakukan Prabowo? Bagi kami, itu sangat menyedihkan,” kata Petrus.
Keluarga besar PRD, kata Petrus, sangat kecewa dengan langkah politik yang diambil Budiman. Ia memastikan bahwa dirinya bersama rekan-rekan akan selalu menjaga muruah aktivis.
Sikap PRD terhadap pelanggaran HAM masa lalu, termasuk penculikan para aktivis dan mahasiswa, tidak bakal berubah. Mereka akan senantiasa menuntut keadilan dan setia pada perjuangan.
“Bagi kami ini sangat mengecewakan, dan kami hari ini ingin mengembalikan muruah aktivis di mana sekarang aktivis tidak ada bedanyan dengan politisi. Bisa menghalalkan segala cara termasuk meniadakan persoalan-persoalan masa lalu,” pungkasnya.
Editor : Ifan Jafar Siddik